Tampilkan postingan dengan label Movie. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Movie. Tampilkan semua postingan

Minggu, 29 Desember 2019

Ulasan Film “Knives Out”, Film Ala Detektif Ringan nan Kocak




Setelah sekian lama saya tidak menonton film bioskop, akhirnya saya menginjakkan kaki di salah satu cinema ternama di kota Makassar. Saya pun dihadapkan pada pilihan untuk menonton film apa, pada kali lama saya tidak menginjakkan kaki di tempat ini. Kala itu ada beberapa film hits atau box office yang tayang, sebut saja “Habibie dan Ainun 3”, “Imperfect”, “Jumanji”, dan “Starwars”. Mau nonton Habibie dan Ainun 3, tapi menurut testimoni teman seri pertama dan kedua masih lebih bagus dari seri ini. Mau nonton film Indonesia “Imperfect” namun setelah nonton trailer dan baca sinopsisnya membuat saya tidak impresif (walaupun banyak yang bilang katanya film ini bagus). Mau nonton film “Jumanji”, setela membaca sinopsisnya juga membuat saya tidak impresif, karena yang terlintas dibenak saya hanya sekedar film petualangan biasa. Mau nonton film “Starwars”, namun seri film ini tidak saya ikuti dari awal. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menonton film “Knives Out”. Film ini dirilis pada November 2019, namun saya sendiri menontonnya pada 24/12/2019. Pertimbangan pertama adalah sampul film dan sinopsisnya cukup menarik. Sampul film digambarkan dengan sederetan orang berdiri dengan gaya gaya bonafit klasik dengan seorang bapak paruh baya yang duduk di tengah seolah menunjukkan dialah salah satu pemeran utama. Sinopsis filmnya menggambarkan bahwa film ini ber-genre misteri. Tentunya film dengan genre seperti ini cukup menarik untuk ditonton sembari meregangkan otak saat menikmati tiap adegan dalam film. Pertimbangan kedua adalah film ini dibintangi aktor ternama Daniel Craig si pemeran James Bond dan Chris Evan si Captain America. Bagi saya dengan adanya dua aktor tersebut, tentu membuat film ini bukan film abal-abal.


Sinopsis Cerita






Film ini mengisahkan kematian seorang penulis buku ternama Harlan Thrombey (diperankan oleh Christopher Plummer). Walaupun ditemukan tewas karena bunuh diri dengan menyayat lehernya menggunakan pisau, kematiannya menjadi teka-teki dengan hadirnya detektif ternama Benoit Blanc yang menyelidiki kasus ini. Detektif Blanc hadir dengan tidak diketahui siapa yang memintanya untuk mengusut kasus ini padahal sudah ketahuan bahwa kematian mendiang Harlan adalah bunuh diri. Konflik internal keluarga memperkeruh suasana yang membahas harta warisan mendiang Harlan. Namun hingga akhirnya harta mendiang Harlan tidak diwariskan satupun kepada anggota keluarga melainkan jatuh ke tangan Marta Cabrera (diperankan oleh Ana De Armas) yang tidak lain adalah perawat tangan kanan mendiang Harlan. Seluruh anggota keluarga tentunya tidak setuju dan membujuk Marta agar mau mengalihkan harta warisan yang diberikan kepadanya, dengan dalih ancaman melaporkan keluarga Marta pada pihak berwajib yang tidak lain adalah imigran illegal. Peluang ini dimanfaatkan oleh salah satu anggota keluarga yakni Rhomson Drysdale (diperankan oleh Chris  Evan) untuk membantu menyelamatkan posisi Marta dengan kerjasama yang saling menguntungkan agar Marta mau membagi harta warisannya kepada Rhomson.
Yang menjadi konflik dalam film ini tidak hanya sebatas pembagian harta warisan melainkan misteri kematian mendiang Harlan, apakah benar-benar bunuh diri atau terdapat dalang dibalik kematiannya. Kematian mendiang Harlan bermula ketika Marta tidak sengaja salah menginjeksikan obat penenang kepada mendiang Harlan dan tidak menemukan obat penawarnya. Hingga akhirnya Marta memprediksikan bahwa mendiang Harlan akan meninggal 15 menit lagi. Walaupun Marta berusaha menyelamatkan nyawanya untuk kondisi darurat 15 menit, mendiang Harlan bersikeras untuk tidak perlu menyelamatkan dirinya dan menginstruksikan Marta untuk melakukan suatu hal agar dirinya tidak dicurigai sebagai pelaku pembunuhan dirinya. Dari sinilah konflik utama menjadi semakin dalam untuk digali, bagaimana akhirnya Marta bertahan dalam posisinya sebagai penerima penuh harta warisan sekaligus saksi utama kematian mendiang Harlan. Tidak hanya itu, siapa sebenarnya yang mengundang detektif Blanc untuk mengungkap kasus kematian menjadi salah satu konflik utama dalam film ini.


Adegan Awal yang Membosankan

Adegan awal dalam film ini menurut saya cukup membosankan karena dimulai dengan adegan percakapan yang cukup panjang dengan plot kilas balik. Awalnya saya berpikir apakah saya salah memilih film untuk ditonton kali ini. Namun hingga akhirnya adegan jatuh pada giliran Daniel Craig dan Chris Evan yang melakoni film ini, dari situ saya merasa saya tidak salah pilih film untuk ditonton. Walaupun kisah pada adegan bagian cerita di awal tersebut bagi saya belum cukup impresif. Namun kemunculan Daniel Craig dan Chris Evan memunculkan nuansa tersendiri bagi penonton.


Konflik Utama ala Opera Sabun

Hingga pada akhirnya adegan selanjutnya adalah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada kematian Mr Harlan, yang mengungkapkan apakah dia bunuh diri atau mati terbunuh. Pertanyaan tersebut telah tejawab dibagian awal cerita. Namun apa yang menjadi konflik utama film ini ? Menurut saya konflik utama film ini tetap sama yaitu misteri kematian Mr Harlan apakah benar-benar bunuh diri atau ada dalang utama dibalik kematiannya, hingga akhirnya sang detektif Mr Benoit Blanc (Daniel Craig) harus beraksi dalam film ini dari awal hingga akhir. Namun konflik utama film ini dikupas lebih dalam, rinci, dan detail, pada tiap adegan demi adegan, yang akhirnya membuat penonton penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya, walaupun di awal sudah ketahuan siapa yang sebenarnya membunuh Mr Harlan.
Kisah film ini sebenarnya sederhana yang dikemas menjadi rumit, namun tetap dapat dicerna. Seorang penulis ternama yang ditemukan mati bunuh diri, yang akhirnya membuat seorang detektif harus bekerja memecahkan misteri kematian tersebut. Namun film ini dibumbui perihal harta warisan dan gono gini ala keluarga yang membuatnya cukup dramatis layaknya kisah opera sabun (sebut saja sinetron) pada umumnya.  Konflik antar anggota keluarga yang disajikan menjadi pemicu utama solusi terhadap teka teki penyebab  kematian sang lakon utama. Sang detektif sendiri tidak mengetahui siapa yang memintanya untuk memecahkan kasus tersebut. Hingga akhirnya yang menjadi konflik utama dalam film ini yang perlu dijawab pada adegan akhir adalah siapa yang meminta sang detektif untuk bekerja memecahkan kasus, siapa dalang dibalik misteri kematian bunuh diri, dan apa motif sang dalang untuk melakukan hal tersebut.


Kisah sederhana namun rumit

Menurut saya film ini ber-genre misteri namun dikemas secara ringan yang tidak perlu membuat penonton menguras otak dan mengernyitkan dahi di setiap adegan. Kisah film ini mudah dicerna namun tetap membuat penonton ingin mengikuti apa yang terjadi di setiap adegan selanjutnya, hingga akhirnya mencari tahu jawaban utama di akhir film. Saya sendiri merasa penasaran terhadap kisah yang disajikan pada tiap adegan demi adegan dengan waktu durasi yang cukup panjang yakni 112 menit. Waktu yang cukup panjang untuk kisah film yang sudah terjawab konflik utamanya di awal cerita, namun tidak membuat kita merasa bosan untuk setia menikmati adegan dari awal hingga akhir.


Latar waktu jaman now dengan bumbu latar waktu lampau

Film ini bukan film pertama yang mengusung tema detektif di ranah film Hollywood. Sudah banyak tema film aksi (sebut saja film Action) yang menyajikan kisah kriminal yang mengajak penonton untuk menerka siapa pembunuh, tanpa harus ditangani oleh seorang detektif. Bisa saja kasus pembunuhan ditangani oleh pihak polisi sendiri atau salah satu saksi dari pemeran film yang turut andil memecahkan misteri, tanpa harus ditangani detektif. Salah satu film terkenal bertema detektif yang saya ketahui adalah “Sherlock Holmes : A Game of Shadows” yang dirilis tahun 2011 yang diperankan oleh aktor ternama Robert Downey Jr dan Jude Law. “Sherlock Holmes” sendiri mengusung tema tahun klasik yang jauh dari modernitas. Film “Knives Out” justru hadir dengan tema modernitas tanpa menghilangkan unsur klasik yang biasanya ada di film bertema detektif.
Latar belakang dalam film adalah rumah orang kaya bergaya tahun 50-an yang tidak lain adalah rumah Mr. Harlan dengan perabot serta suasana yang autentik ala barat. Walaupun gaya rumah yang klasik, kisah cerita ini diambil dengan latar zaman sekarang, yang bisa saja penonton masih mengira bahwa film ini diambil dengan latar waktu lampau (padahal sebenarnya tidak). Terdapat adegan Mr Blank menelusuri jejak pelaku menggunakan kamera pengintai dengan tipe pemutar film yang masih jadul. Dari situ saya mengira bahwa film ini diambil pada latar lampau, namun terdapat percakapan Mr Blank yang mengatakan “dapatkah film ini diubah ke versi digital?” dari situ saya yakin bahwa film ini diambil pada latar zaman sekarang. Selain itu beberapa adegan yang menggunakan ponsel pintar semakin meyakinkan saya bahwa film ini diambil pada latar zaman sekarang. Ya, latar waktu zaman lampau di film ini seakan cukup kuat membuat kita mengira bahwa film ini berkisah dengan latar zaman lampau.


Peran Pemain yang Pas

Salah dua pemeran utama dalam film ini yang cukup menarik perhatian adalah Benoit Blanc yang diperankan oleh Daniel Craig dan Hugh Rhomson yang diperankan oleh Chris Evan. Keduanya merupakan aktor dengan nama besar yang menghiasi film ini. Daniel Craig yang selama  ini kita kenal dengan karakter di serial film James Bond menjadi cukup unik ketika harus memerankan Mr Blanc dengan karakter yang canggung, sembrono, dan ada sedikit lucunya. Sementara Chris Evan yang selama ini kita kenal dengan karakter superhero-nya dalam film Captain America menjadi unik ketika harus memerankan Rhomson yang brengsek dan menjengkelkan. Terdapat satu adegan yang membuat penonton tertawa ketika karakter Rhomson mengatai satu persatu anggota keluarga dengan sebutan “brengsek” (a.k.a asshole) tanpa merasa bersalah.
Para pemain dalam film ini memerankan perannya dengan pas, termasuk si perawat Marta Cabrera yang diperankan oleh Ana De Armas. Ana De Armas tampil memukau dalam perannya sebagai perawat tangan kanan Mr Harlan, yang cukup impulsif, emosional, dan juga mengundang tawa karena tabiatnya yang selalu muntah akibat berbohong. Dalam karakter ini Ana tidak cukup sulit mendalami perannya sebagai gadis imigran latin karena aktris ini memang berdarah latin.


Adegan Knives Out yang tidak sepenuhnya Knives Out

Arti dari Knives Out sendiri lebih cenderung mengarah pada kata yang berhubungan dengan pisau. Dari awal  saya sudah bisa menebak mengapa film ini dinamai Knives Out karena film ini bertema pembunuhan. Mr Harlan sendiri ditemukan mati bunuh diri karena membunuh dirinya menggunakan pisau. Namun tidak hanya sebatas itu mengapa film ini dinamai Knives Out. Adegan terakhir dimana Rhomson mengambil pisau dan menikam Marta Cabrera menjadi satu adegan lucu yang bisa saja menjadi kambing hitam mengapa film ini dinamai tersebut. Rhomson menikam Marta dengan pisau yang digambarkan dalam adegannya yang cukup dramatis. Namun ketika pisau telah menyentuh tubuh Marta, baru ketahuan bahwa pisau tersebut hanya pisau mainan.


Adegan Menarik dan Lucu


Karakter Marta Cabrera yang diperankan oleh Ana De Armas cukup impresif dengan latar belakang keluarga imigran. Adegan cukup menarik adalah bagian akhir ketika Marta harus memutuskan apakah tetap mengambil harta warisan atau mengalihkannya pada keluarga Mr Harlan. Di akhir film Marta Cabrera dengan santainya menikmati rumah warisnya menggunakan setelan piyama seakan telah mewenangi rumah tersebut setelah sekian lama sambil meminum kopi dengan cangkir bertuliskan “ini adalah rumahku” (mohon koreksi apabila salah). Dari situ terjawab bahwa Marta tidak akan mengalihkan harta warisan yang diberikan kepadanya.
Pada umumnya film ini dibumbui adegan komedi yang cukup banyak, termasuk Rhomson (Chris Evan) yang mengatai satu persatu anggota keluarga dengan “brengsek”. Marta yang tak bisa berbohong harus dihadapkan untuk berbohong demi keamanan dirinya dari alibi, alih-alih bila berbohong Marta akan muntah. Terdapat satu adegan Marta memuntahi wajah Rhomson di bagian terkahir akibat berbohong yang mengungkapkan bahwa Fran masih hidup yang ternyata sudah meninggal. Tidak hanya itu, karakter nenek Wanetta yang menjadi pelengkap dalam film ini membuat film ini semakin kental dengan unsur tawanya. Nenek Wanetta yang digambarkan memiliki keterbelakangan mentaltidak pernah melakukan sebuah dialog namun memunculkan tawa di kalangan penonton.  


Mengapa harus menonton film ini ?

Berikut versi saya, alasan mengapa harus menonton film ini :
1.) ImDb memberi skor terhadap film ini yakni 8.1 dari 10. Perlu diberi tepuk tangan terhadap sutradara film ini.
2) Menuai respon positif dari para kritikus film
3) Digadang-gadang untuk masuk nominasi Oscar
4) Bertabur bintang Hollywood
5) Cerita ringan namun komplit yang seru untuk ditonton hingga akhir
6) Plot cerita yang menarik


Selamat menonton !

Baca selengkapnya

Jumat, 28 Desember 2018

Empat Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Interstellar (salah satunya adalah mengasah otak kamu)

Sebelum kamu baca artikel ini kamu harus nonton dulu filmnya atau baca dulu sinopsisnya disini.
Atau ...
kalau baru mau nonton filmnya, boleh juga kok baca artikel ini dulu sebagai referensi kamu sebelum nonton filmnya, sambil memutuskan apakah kamu ingin menonton filmnya atau tidak. 
Lets check it out !

Kisah cerita yang mampu membuat kita takjub terhadap kuasa sang pencipta

Setelah menonton film ini, saya pribadi  merasa takjub dan salut terhadap jalan cerita yang ditawarkan oleh sutradara Cristopher Nolan. Sang sutradara sangat cerdas dan jenius membuat kisah cerita seperti ini. Film Interstellar, konon katanya adalah salah satu karyanya yang terbaik. Dengan rasa takjub yang saya rasakan, saya menjadi yakin bahwa kuasa tuhan memang sangat besar menciptakan alam semesta yang begitu luas dan penuh misteri ini. Sebut saja black hole, walaupun belum pernah ada yang kesana, namun kita dapat menerka betapa misteriusnya tempat black hole itu, seperti apa black hole yang sebenarnya, apa tujuan black hole, seperti apa cara menuju kesana, dan mengapa tidak ada manusia yang bisa sampai kesana. 




Trus lagi, di adegan tentang worm hole. Adanya worm hole menjelaskan betapa luasnya alam semesta ini. Dengan adanya worm hole itu memperdekat yang jaraknya super mega jauh. Tapi entahlah hingga saat ini masih diteliti apakah worm hole itu benar-benar ada di dunia nyata atau tidak. Menuju galaksi satu dengan galaksi lain perlu jarak yang mega jauh, bahkan beratus-ratus tahun cahaya. Misalkan saja, galaksi yang paling dekat dengan galaksi kita (bimasakti) adalah galaksi Kerdil Canis Major (beberapa sumber mengatakan bahwa galaksi terdekat adalah galaksi Andromeda) yang jaraknya 25.000 tahun cahaya dari tata surya kita. Ingat yah satu jaraknya adalah tahun cahaya, bukan kilometer atau miles

Jarak tahun cahaya adalah jarak yang harus ditempuh oleh suatu berkas cahaya menuju objek tertentu. Setahu kita kan, cahaya adalah partikel tercepat yang ada di alam semesta ini. Misalkan saja, kita ingin menyinari suatu objek di depan kita yang jaraknya 10 m di depan kita menggunakan senter. Pernahkah anda menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh cahaya tersebut untuk tiba di objek yang anda sinari ? Tentunya waktunya secepat kilat bukan ? Bagaimana bila jaraknya lebih jauh lagi, anggaplah 20 m. Waktunya pun masih beda tipis, serasa secepat kilat dan kurang dari satu detik. Nah, maksud dari satuan tahun cahaya ini adalah jumlah tahun yang dibutuhkan oleh suatu cahaya untuk tiba di objek bersangkutan (taruh lah yang kita maksud adalah galaksi). Kebayang kan ya, cahaya aja yang merupakan partikel tercepat di alam semesta butuh waktu berpuluh ribu tahun untuk tiba di galaksi yang bersangkutan, nah gimana dengan partikel non-cahaya? Taruh lah kapal pesawat atau semacamnya (toh kita kalau mau kesana pasti pakai pesawat ulang alik). Kebayang kan ya, berapa banyak bahan bakar yang harus dipakai untuk tiba disana. Belum juga sampai, masih dalam area galaksi aja udah duluan habis. Dalam benak kita, udah kebayang lagi betapa jauhnya galaksi itu satu sama lain. Betapa besar kuasa ciptaan Allah SWT terhadap alam semesta ini beserta seluruh isinya, termasuk planet , tata surya, galaksi, dan black hole

Tugas kita sebagai umat manusia adalah tetap tawakal dan berserah kepadea-Nya. Tetap bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya. Merasa bersyukur pulalah kita dijadikan oleh-Nya sebagai makhluk yang paling mulia ciptaan-Nya, karena memiliki akal sehat, hawa nafsu, hingga mampu berpikir secara rasional dan menjadi kreatif.
 

Membuka memori menuju pelajaran sains SMA

Beberapa materi pelajaran sains yang tersirat dalam film ini adalah, relativitas Einstein, hukum newton III, bioteknologi reproduksi, gaya gravitasi bumi, dasar-dasar astronomi, gaya sentrifugal, dll. Unsur-unsur dalam kehidupan. Kalau kalian merasa agak lupa dengan teori tersebut, boleh lah buka-buka kembali bukunya. Kalo lagi males buka, boleh lah sharing dan diskusi bersama teman apabila terdapat momen adegan yang tidak dimengerti, atau boleh baca penjelasannya di link ini.



Baru nonton filmnya, teori sains pertama yang muncul adalah unsur-unsur kehidupan di bumi. Karena adegan pertama film sudah menggambarkan tentang kondisi bumi sudah tidak layak huni, awalnya daya berpikir emang bisa gak ya?. Hingga akhirnya saya mengingat kembali apa-apa  saja yang menjadi unsur kehidupan. Salah satunya adalah suplai energi yang cukup yang bisa berasal dari makanan. Dalam film ini digambarkan katanya tanaman yang bisa tumbuh di bumi hanya jagung, dan jagung pun tidak lama lagi akan punah pula. Berarti kita masih ingat dong ya, komponen rantai makanan. Tumbuhan menduduki posisi pertama sebagai produsen karena mampu membuat makanan sendiri dari proses fotosintesis. Lantas kalau tumbuhannya sendiri punah, trus manusia bisa makan dari mana dong ?

Teori sains kedua yang muncul adalah pengetahuan tentang dasar-dasar astronomi. Kan harus tahu dulu, mana sistem tata surya, mana bintang, mana planet, mana galaksi, dan mana alam semesta. Berapa jarak menuju planet lain dalam satu sistem tata surya dan berapa jarak menuju planet lain bila beda galaksi. Karena mereka notabenenya ingin pergi menuju planet baru di luar galaksi maka mereka melewati jalan pintas yakni worm hole. Namun worm hole tersebut tidak ada dalam teori nyata sains kita. Sampai sekarang ini worm hole tersebut masih diperdebatkan.  

Lanjut lagi, teori selanjutnya adalah bioteknologi reproduksi pada pelajaran biologi. Apabila plan B dilaksanakan maka populasi manusia akan dikembangbiakkan dengan teknik surogasi, yakni sel sperma manusia disimpan dan diawetkan yang kemudian suatu saat dapat ditumbuhkan pada perut sang ibu bila diperlukan. Is that true ? yang anak biologi komen di kolom bawah ya ... 

Ada juga teori kimia tentang komponen penyusun kehidupan. Saat mereka menjelajah planet baru, tentu mereka mengsyaratkan bahwa planet layak huni adalah yang mengandung komponen unsur kehidupan, seperti air, oksigen, senyawa organik lainnya. Kan masih ingat ya pelajaran biologi, teori asal usul makhluk hidup, teori abiogenesis modern. Teori abiogenesis modern menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari tak hidup, melalui percobaan reaksi senyawa anorganik menjadi senyawa organik sebagai zat penyusun kehidupan. 

Kemudian yang paling bikin bingung, teori relativitas pada pelajaran fisika. Teori ini masuk pada bagian fisika modern. Kenapa terdapat perbedaan waktu dalam momen bersama antara bumi dan planet lain atau tempat lain di ruang angkasa. Kenapa pas Mr. Cooper pas udah kembali dari misinya, anaknya justru terlihat lebih tua daripada dirinya. Semua jawabannya silahkan baca kembali tentang teori relativitas einstein di pelajaran SMA atau baca disini untuk jawabannya.  

Masih ada banyak lagi teori ilmu yang membuat kita ingin membuka lagi pelajaran sains SMA. Mungkin ada yang menambahkan teori apa saja itu ? Silahkan komen di bawah.  

Ada banyak hal pengetahuan baru, membuat kita berpikir dan semakin pintar

 

Dengan banyaknya teori-teori sains yang disajikan dalam film ini, maka tentunya akan menambah wawasan kita, baik terhadap pengetahuan yang baru diketahui atau menyegarkan kembali pengetahuan kita.

Pengetahuan baru bagi saya dalam film ini adalah worm hole. Saya berpikir bahwa hal tersebut fiktif, namun setelah saya telaah kembali dunia ilmu pengetahuan masih mengkaji pengetahuan tersebut agar terpecahkan. Bisa saja kan memang benar adanya worm hole di sisi bagian alam semesta ini ?

Ada juga pengetahuan baru tentang upaya cryo sleep atau tidur panjang selama perjalanan menuju planet baru.  Awalnya cryo sleep hanyalah fiktif, namun dalam dunia medis hal tersebut pernah dilakukan oleh beberapa manusia.

Menurut kalian pengetahuan baru apa yang kalian dapat film ini ? Komen di kolom bawah ya...

 Pesan dan amanah, serta akhir cerita yang menarik 

 

Pesan amanah dalam film ini ada banyak. Yang pertama adalah kita harus konsisten terhadap janji dan menepati janji. Mr. Cooper di awal sebelum berangkat menjelajah misi, sudah berjanji pada anaknya akan kembali suatu saat dan berjanji pula akan pulang dalam keadaan selamat. Dan ternyata dia menepati janjinya. Setelah penantian sekian panjang sekitar 100 tahun dia kembali dalam keadaan selamat demi anaknya. Anaknya pun sudah terlihat lebih tua dari dirinya karena relativitas waktu. Dia sempat melihaat anaknya dalam detik-detik terakhirnya sebelum meninggal.

Selain itu film ini mengingatkan saya untuk kerja cerdas bukan kerja keras. Bayangkan ya, untuk pergi ke planet jauh gak harus lewat jalur utama karena itu cukup menguras energi dan bahan bakar. Karena ada worm hole, mereka jadi lebih mudah tiba di galaksi lain. Trus juga, karena kondisi persediaan makanan dan bahan bakar terbatas, maka untuk tiba menuju tujuan planet terakhir agar menghemat bahan bakar, cukup menuju orbit Gargantua agar mampu terpental jauh keluar orbit hingga menuju ke lintasan planet terakhir. 

Pesan untuk saling tolong menolong sangat kuat diceritakan pada film ini. Upaya untuk menyelamatkan kondisi dan populasi umat manusia betul-betul digambarkan sebagai upaya yang perlu diberi solusinya agar dapat tercapai sesuai rencana. Ketika Mr. Cooper menyatakan akan melakukan misi ini demi kemaslahatan umat manusia, ia berjuang mati-matian mempertaruhkan nyawa demi keberhasilan misi tersebut. Mereka adalah manusia-manusia terpilih yang mampu bertahan dalam kondisi ekstrim untuk menyelamatkan kondisi umat manusia. Kebayang gak ya bila kita berada dalam posisi itu, sungguh tangggung jawab yang sangat besar. 

Ingat Profesor Brand kan ? Ya dia menghabiskan seluruh hidupnya hanya untuk menyelesaikan persamaan rumit agar stasiun dapat dibangun untuk mengangkut umat manusia menuju planet baru. Ya seluruh hidupnya dia habiskan hanya dengan belajar, belajar, dan belajar. Hakikat manusia dalam menuntut ilmu memang seperti itu. Pepatah menyuruh kita untuk menuntut ilmu menuntut ilmu hingga ke liang lahat. Belajar tidak harus melulu tentang sains. Belajar tentang hakikat kehidupan tentunya kita jalani selama hidup di dunia.  Tentunya kita sebagai umat manusia mengalami berbagai pelajaran hidup selama bertahan di dunia yang fana ini. Hidup terus berjalan bagai roda kehidupan. Kadang berada di atas dan kadang berada di bawah. Ketika terus belajar dari seluruh kesalahan yang ada agar tidak terulang lagi.

Film ini juga mengajarkan kita tentang cinta dan kasih sayang.  Karena rasa cinta Mr. Cooper terhadap anaknya, dia rela berjuang bertaruh nyawa agar dapat kembali bertemu anaknya. Dalam film ini juga terdapat beberapa adegan yang menyebarkan pesan kasih sayang, salah satunya adalah perasaan cinta Amelia Brand terhadap Edmund, sehingga naluri dan instingnya mengatakan di sanalah kehidupan akan ada. Tanpa alasan dan argumen yang cukup jelas, cinta membawanya menuju jawaban yang benar menurut kata hatinya, sebab menurutnya "cinta tidak terbatas terhadap ruang dan waktu". 

Menurut kalian ada pesan apa lagi yang disampaikan dalam film ini. Beri komentar di kolom bawah ini ya ... 


Baca Juga : 
Baca selengkapnya

Delapan Adegan Unik dalam Film Interstellar (2014) yang membuat Kamu Mengerutkan Dahi


Saya sendiri secara pribadi menyukai film ini karena menggambarkan sesuatu hal rumit secara scientific sehingga mampu dimengerti oleh manusia dengan mudah. Ya, mampu dimengerti sebab seluruh penggambaran yang mustahil dijelaskan dengan hukum fisika sehingga mampu diterima oleh akal sehat manusia. Dalam film ini, bumi yang sudah tidak layak huni digambarkan secara logis, tidak seperti film fantasi dan superhero yang mungkin menggambarkan kondisi tersebut dengan adanya serangan monster, kedatangan alien, porak poranda dimana-mana (diluar nalar manusia). Bagi kalian yang belum nonton silahkan nonton dan bagi yang telah menonton mari bersama menyamakan pendapat tentang hal-hal yang menjadi jawaban terhadap pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita selama menonton, sebab ada beberapa adegan dan kisah menarik yang perlu dibahas dalam film ini yang dapat menjadi bahan diskusi, antara lain :
Eitss, tapi bagi kamu yang belum nonton film ini silahkan nonton dulu sebelum baca ini, atau silahkan baca sinopsis lengkapnya disini terlebih dahulu.

      Apa itu wormhole?

 
Penjelasan tentang lubang cacing

Ketika berangkat ke luar angkasa, ceritanya, sebelumnya NASA telah mengirimkan 12 astronot ke luar angkasa dalam misi Lazarus untuk mencari planet baru. Kalo menurut pengetahuan kita, tentunya planet terdekat yang ada dalam tata surya tentunya tidak ada yang layak huni lah yaa. Jadi kalau mau mencari planet baru tentunya harus mencari planet lain di luar sistem tata surya dan tentunya di luar galaksi kita ini (galaksi bimasakti/milky way). Dan u know lah, bintang terdekat saja yang tedapat di galaksi lain jaraknya tentu tidak dekat. Perlu 1000 tahun di bumi agar bisa mencapai bintang atau planet tesebut. Itu baru perjalanan menuju kesananya ya, belum lagi proyek stay disana untuk mengetahui apakah planet tersebut layak atau tidak. Kalau layak, berarti peradaban manusia dapat dipindahkan disana, tapi kalu tidak? Mencari planet lain lagi? Tentu akan memakan waktu beribu tahun lagi, sehingga misi ini tergolong mustahil dilakukan. Trus bagaimana caranya?
Nah ini dia caranya. Dalam film ini diceritakan bahwa 48 tahun yang lalu, di sekitar planet Saturnus terdapat suatu titik dengan gangguan ruang dan waktu bernama worm hole (lubang cacing). Titik ini mampu menghubungkan ke galaksi lain bahkan ke black hole (lubang hitam)(sudah tahu ya black hole itu apa, tapi kalo belum atau lupa kalian oleh googling). Tentunya dengan adanya worm hole  maka akan mempermudah misi  ini dan mempersingkat waktu menuju planet baru. Nah, 12 astronot yang telah dikirim sebelumnya telah tiba di 12 planet masing-masing, dan 3 diantaranya telah mengirimkan sinyal bahwa terdapat 3 planet yang berpotensi untuk dihuni.


     Fenomena hantu di kamar Murph

Fenomena di kamar Murph
  
    Ya, dalam film ini digambarkan hantu yang berada di kamar Murph ketika masih kecil dan dewasa. Hantu tersebut menjatuhkan buku-buku yang berada di rak kamar dan berusaha memberitahukan satu hal melalui pembacaan sandi. Tidak hanya itu, ketika badai debu datang, akibat gravitasi muncullah debu yang berpola yang berasal dari atas rumah. Tidak hanya itu, jam tangan Murph pemberian ayahnya yang bergerak sendiri terkesan benar-benar menyampaikan suatu pesan khusus agar tersampaikan. Siapakah sebenarnya hantu  tersebut? Bagaimana penjelasan ilimiah tentang hantu tersebut ? Apakah hal tersebut benar-benar merupakan hantu atau bukan ? ternyata fenomena hantu/anomali tersebut adalah ayah Murph sendiri yaitu Mr. Cooper yang berusaha melakukan komunikasi dengannya ketika berada dalam Tesseract, yaitu dunia lima dimensi (akan dijelaskan setelah ini). Dalam film ini tidak digambarkan bahwa hantu tersebut menakut-nakuti seorang anak dengan kondisi buku yang melayang-melayang atau tiba-layaknya film hantu.

Dalam dunia Tesseract, ceritanya Mr. Cooper telah masuk ke dalam lorong waktu dimana dalam gambaran tersebut terlihat kamar anaknya dari masa ke masa yang tidak terikat oleh waktu. Namun dalam film ini, lorong waktu tersebut tidak digambarkan dengan fantasi layaknya film sci-fi lain, namun digambarkan secara sains (akan dijelaskan setelah ini). Karena ibaratnya telah masuk ke dalam lorong waktu namun tidak dapat mengubah masa lalu, maka Mr. Cooper berusaha member pesan agar dapat berkomunikasi dengan anaknya dengan menjatuhkan buku. Buku yang dijatuhkan membentuk huruf S-T-A-Y dalam sandi morse, yang maksudnya adalah Mr. Cooper menyuruh agar ayahnya tidak pergi menjalankan misi ke luar angkasa dan tetap tinggal. Karena dasarnya Murph adalah anak yang cerdas, maka pesan tersebut tersampaikan olehnya dengan baik dan baru ia sadari ketika dewasa bahwa selama ini fenomena  hantu tersebut adalahnya ayahnya sendiri. yang berkomunikasi ingin berkomunikasi dengannya. Selain itu, saat adegan badai debu, dari atas langit-langit muncul pasir yang berpola memberikan tanda mengenai kordinat tempat tertentu di suatu lokasi yang seakan memberi pesan bahwa pergilah kamu ke tempat itu. Dan tempat itu tertuju tertuju lokasi rahasia NASA, dimana Mr. Cooper di dalam Tesseract berusaha memberitahukan Cooper di bumi agar pergilah menuju tempat tersebut untuk selamatkan dunia. Hal penting yang disampaikan Mr. Cooper dari Tesseract untuk Murph adalah data kuantum black hole yang diubah ke dalam sandi morse dan disampaikan ke Murph dalam bentuk pergerakan jarum jam tangan. Pesan tersebut tersampaikan kepada Murph dengan baik, sehingga diperolehlah kuantum data black hole yang sebenarnya, sehingga persamaan teori  gravitasi dapat terpecahkan, sehingga mampu mengangkut umat manusia ke planet baru. Jadi dalam film ini digambarkan bahwa fenomena hantu tersebut adalah sesuatu yang berkomunikasi antara sesuatu (antara Mr. Cooper dengan anaknya) dari dimensi lima dengan dimensi tiga.

Fenomena Tesseract dan dunia 5 dimensi

Suasana di ruang Tesseract
  Ya, adegan ini juga membuat kita mengerutkan dahi dengan tanda tanya besar tersisa. Dalam film ini Tesseract adalah dunia lima dimensi yang dibuat menjadi tiga dimensi agar mudah dipahami oleh manusia (yang notabene adalah makhluk tiga dimensi). Kalian masih ingat nggak sih, yang mana itu dua dimensi, tiga dimensi, empat dimensi, dan lima dimensi ? Mungkin kita bisa membuka-buka kembali buku pelajaran ketika sekolah dulu. Satu dimensi adalah sebuah garis, entah berupa garis lengkung, lurus, zigzag, panjang, pendek ataupun sebagainya. Apabila satu dimensi ini digabungkan satu sama lain, maka terbentuklah dua dimensi yang tidak lain adalah sebuah gambar, seperti gambar segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, gambar manusia, gambar wajah, gambar pemandangan, gambar karikatur dsb. Apabila dua dimensi ini digabungkan antara satu sama lain, maka terbentuklah tiga dimensi yang tidak lain adalah sebuah bentukan, antara lain bola (lingkaran yang digabungkan membentuk bola sebagai tiga dimensi), kubus, balok, silinder, manusia, rumah, televisi, kursi, buku, dan semua yang disekitar kita adalah tiga dimensi (sebab manusia memang merupakan makhluk tiga dimensi). Namun bagaimana dengan empat dimensi?  Kalau misalkan tiga dimensi digabungkan sesama tiga dimensi apa yang terjadi ? misalkan bola dengan bola kita gabungkan apakah membentuk sesuatu? Hingga saat ini belum ada ilmuwan yang memecahkan masalah tersebut secara pasti. Saya sendiri belum mengetahui seperti apa wujud empat dimensi itu, apalagi lima dimensi dan dimensi yang lebih tinggi lagi.

Konon katanya, makhluk lain selain manusia (juga hewan dan tumbuhan) seperti makhluk astral (jin dsb.) adalah makhluk dengan dimensi yang lebih tinggi daripada manusia, entah mereka dimensi empat atau dimensi lima. Jin itu sendiri mampu melihat kita, namun kita (manusia) tak dapat melihat jin, sebab jin adalah dimensi yang lebih tinggi daripada kita. Contohnya saja kita sebagai manusia, apakah kita manusia (tiga dimensi) bisa melihat sebuah gambar (dua dimensi) ? jawabannya tentu ya. Namun apakah gambar tersebut (dua dimensi) dapat melihat kita manusia (tiga dimensi) ? tentu tidak. Nah begitulah realitas lima dimensi yang digambarkan pada film ini. Lima dimensi bisa saja digambarkan sebagai realitas yang sangat kompleks yang tak terbatas oleh ruang dan waktu dimana mereka tidak terikat satu sama lain. Yang dapat menembus ruang dan waktu hanyalah gravitasi dan cinta. Mengapa gravitasi ? sebab dalam film ini digambarkan bahwa realitas Tesseract tersebut terjadi di dalam black hole yang tidak lain adalah pusat gravitasi alam semesta. Ibarat kalau film lain sih, Tesseract ini adalah lorong waktu, namun karena digambarkan secara saintis maka bisa saja hal tersebut memang benar adanya, walaupun hingga saat ini belum ada manusia yang pernah masuk ke dalam black hole. 
Dalam  adegan film ini, Mr. Cooper bisa melihat Murph namun Murph tidak bisa melihat Mr. Cooper. Murph hanya dapat melihat buku yang dijatuhkan Mr. Cooper sebagai fenomena hantu. Nah mungkin begitu pula lah yaa yang terjadi bagi kita yang sering mengalami hal mistis. Karena jin adalah makhluk dengan dimensi yang lebih tinggi maka mereka bisa saja menjahili  dan menakut-nakuti kita dengan mengangkat benda sekitar, sehingga kelihatannya benda tersebut terbang dengan sendirinya (lah kok jadi seram gini ya ceritanya).

Kalau memang black hole itu adalah tempat yang umum, mengapa ketika masuk ke dalam black hole dan Tesseract, Mr. Cooper mampu melihat kamar anaknya sendiri ? apakah ruang tersebut telah dirancang khusus untuk Mr. Cooper sendiri ? Jawabannya adalah ya, bisa jadi. Karena memang dalam film ini digambarkan bahwa terdapat makhluk atau siapapun/apapun itu yang mereka sebut sebagai “they” (they = mereka) yang telah merancang semua itu. Siapakah “they” itu ? kita bahas dalam poin berikutnya. Namun ada juga yang beranggapan bahwa Mr. Cooper dapat melihat kamar anaknya karena faktor cinta, ya, sebab cinta adalah hal yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. Sehingga apa yang ia rasakan, dapat tergambarkan secara visualisasi di dalam ruang lima dimensi itu. Anggaplah kalau misalkan kita masuk ke dalam black hole. Black hole itu sendiri terletak nun sangat jauh disana, di pusat alam semesta. Ketika masuk ke dalam sana kita akan masuk ke dalam ruang waktu dan mampu melihat secara visual orang yang kita cintai. Apakah hal tersebut memang benar terjadi ? wallahu a’lam yaa. Kita tidak akan pernah tahu sampai kita benar-benar melakukannya. Namun begitulah film sci-fi, imajinasi seorang penulis sangat luas dan membuat penontonnya berasumsi secara bebas terhadap apa yang dilihat.

     Siapakah “Mereka” yang telah menciptakan worm hole dan Tesseract ?

Siapakah "mereka" ?

Dalam film ini digambarkan bahwa “they” adalah mereka yang telah mengatur dan merencanakan semua ini. Para astronot sendiri belum tahu siapa “they” itu dan mengapa melakukannya. “they” adalah mereka yang membuat worm hole / lubang cacing dekat saturnus sehingga mempermudah astronot menuju galaksi lain. “they” juga telah menciptakan ruang Tesseract yang notabene adalah lima dimensi namun dirancang khusus oleh “they” secara tiga dimensi agar dapat dilihat oleh Mr. Cooper secara visual. “they” sendiri belum diketahui secara pasti dan tidak dijelaskan secara harfiah dalam film ini. Menurut saya (berdasarkan pengamatan dan opini dari reviewer lain), “they” bisa jadi dua kemungkinan yakni :
a.      Makhluk astral. Bisa jadi “they” adalah makhluk astral sebab mereka menciptakan dunia Tesseract tidak lain adalah dunia lima dimensi yang dibuat dalam visual secara tiga dimensi. Bagaimanapun itu yang membuat dunia tersebut haruslah makhluk lima dimensi juga. Dalam adegan film ini juga dijelaskan, dimana Amelia Brand berdialog dengan Mr. Cooper bahwa mereka adalah makhluk lima dimensi. Bagi mereka waktu dan ruang adalah tidak terbatas dan mereka bisa saja menuju ke masa lampau layaknya tebing, serta menuju masa depan layaknya mendaki gunung. Bagi makhluk lima dimensi waktu adalah bagian dari dimensi mereka sehingga mereka bisa dengan mudahnya pergi ke waktu yang mana saja, tidak layaknya seperti kita manusia. Sehingga dengan demikian, makhluk lima dimensi bisa saja menentukan bagian waktu mana yang dapat diperlihatkan kepada Mr. Cooper di dalam Tesseract, yakni bagian waktu ketika anaknya masih kecil. Namun apapun itu, hal perihal mengapa makhluk lima dimensi itu membantu melakukan semua ini belum diketahui secara pasti dan tidak dijelaskan dalam film ini. Mungkin ada yang mau beropini kira-kira tujuan makhluk lima dimensi melakukan bantuan untuk umat manusia supaya apa ya?
b.    Bisa jadi “they” adalah manusia masa depan yang menciptakan kecanggihan ini dengan misi utama menyelamatkan peradaban manusia. Ya, sebab dalam film ini sendiri dijelaskan semua terjadi dengan paradigma paradoks hukum sebab akibat. Segala sesuatu terjadi karena ada penyebabnya yang memberikan suatu akibat. Masa lalu tidak dapat diubah namun dalam film ini, Mr. Cooper dapat menjelajahinya. Mr. Cooper sendiri menjalankan misi ini karena akibat ulahnya sendiri di ruang Tesseract sehingga dengan demikian dirinya sendirilah yang membawanya kesana. Begitupula halnya dengan semua bantuan manusia masa depan, bisa jadi manusia masa depan itu adalah Mr. Cooper sendiri di masa depan yang menciptakan wormhole dan dunia Tesseract bersama timnya. Sebab ketika masuk ke dalam Tesseract, seakan-akan “they” telah mengatur untuk membukakan bagian waktu mana yang harus dijelajahi Mr. Cooper (yaitu kamar anaknya ketika masih kecil), sehingga satu-satunya yang mengetahui bagian waktu yang akan dikunjungi tersebut adalah Mr. Cooper sendiri dan dengan demikian Mr. Cooper sendirilah “they” itu yang berada di masa depan. Namun adapula yang beranggapan, bahwa “they” adalah manusia masa depan lain bukan Mr. Cooper, sebab Mr. Cooper sendiri sudah terlalu tua untuk masa depan yang menciptakan kecanggihan tersebut.  Karena Mr. Cooper dan Murph adalah orang yang berjasa maka bisa saja kisah dan sejarah biografi mereka dapat ditelusuri sehingga manusia masa depan dapat saja mengatur bagian waktu mana yang dapat dikunjungi Mr. Cooper ketika berada di dalam Tesseract.

 “jangan bersikap lembut pada malam yang indah itu”

 
Tugu yang dibangun untuk menghormati para jelajawan Misi Lazarus dan Endurance

Ada satu kata mutiara yang selalu diutarakan oleh Prof Brand kepada para astronot yaitu :
do not go gentle into that good night, old age should burn and rave at close of the day, rage, rage against the dying of light
 yang artinya :
“jangan bersikap lembut pada malam yang indah itu, usia yang tua harus membara dan penuh amarah di penghujung hari, marahlah, marahlan pada cahaya yang memudar”

Kutipan ini menjadi pengingat bagi para astronot sehingga diabadikan dalam tugu monumen yang dibangun di stasiun Cooper sebagai penghormatan terhadap tim misi Lazarus dan Endurance yang telah menyelamatkan peradaban manusia. Dalam tugu monumen itu, kutipan ini dimunculkan namun saya sendiri tidak paham maksud kutipan ini. Setelah saya cari tahu di google, ternyata kutipan ini cukup populer dan banyak digunakan oleh film-film lain bukan hanya Interstellar. Kutipan merupakan bagian lirik puisi orisinal karya Dylan Thomas pada tahun 1951, yang menggambarkan perasaannya secara harfiah terhadap orang yang dicintainya yang semakin menua dan akhirnya meninggal. Puisi ini ditulis oleh Dylan ketika ayahnya sedang sekarat. Puisi ini memberi makna pemberontakan terhadap takdir kehidupan agar tetap bertahan hidup ditengah usia yang tidak muda lagi. Cukup puitis dan maknawi, dan bisa jadi ini kaitannya dengan di film Interstellar bahwa kalian harus bersikap diluar zona nyaman untuk menaklukkan jawaban alam semesta agar mampu menyelamatkan peradaban manusia (jadi janganlah bersikap lembut). Menurut tafsir saya begitu, walaupun saya bukan sastrawan namun siapa saja dalam film ini bisa memberi asumsi terhadap apa yang mereka tonton (yah begitulah film sci-fi).  

Bayangkan saja, untuk menaklukkan semua misteri di alam semesta itu, mereka harus mengorbankan segala hal dan membuat saya tidak habis pikir betapa sulitnya menjadi seorang astronot (apalagi dalam hal misi seperti ini). Mereka harus mengorbankan waktu bahagia bersama keluarga, menahan rasa sakit, menjaga kondisi tubuh, berhadapan dengan relativitas waktu, bahkan hingga mengorbankan nyawa. Saya begitu tidak habis pikir, betapa besar pengorbanan mereka dalam misi ini, salah satunya dalam adegan dimana salah satu awak pesawat, Doyle, harus gugur karena terserang gelombang Tsunami yang dahsyat (ketika berada di planet Miller). Ketika terikut arus, Doyle, ditinggalkan begitu saja agar yang lainnya selamat. Trus yang satunya lagi, ketika teman mereka, Romily, harus gugur juga karena ledakan di dalam camp akibat ulah kebohongan Dr Mann (saat berada di planet Mann), dan jenazah Romily ditinggal pergi begitu saja.  Saya sendiri tidak habis pikir bahwa, jenazahnya harus ditinggalkan begitu saja sendiri di planet yang ntah terletak di negeri antah berantah nun jauh disana, pasti keluarga yang bersangkutan sudah baper minta ampun ya kalau tahu bila anggota keluarga mereka dalam keadaan begitu. Belum lagi ketika adegan dimana Amelia Brand harus pergi seorang diri ke planet Edmund secara mendadak atas keputusan Mr. Cooper yang tiba-tiba. Karena Mr. Cooper ingin masuk ke dalam gargantua alias black hole maka ia membiarkan Amelia soerang diri dengan endurance tanpa ranger. Pada adegan terakhit diperlihatkan Amelia tiba di planet Endurance mendirikan camp seorang diri dan siap tidur panjang hingga menanti ada yang membangunkannnya. Kebayang gak yah, sendirian di planet tak berpenghuni, bertahan hidup dan nggak tahu kapan ada yang akan menolong. Well this just my thinking. Yah apapun itu, ini hanyalah film.

Yah, kutipan ini cukup terkenal tak hanya di film Interstellar (ada di film The Doctor dan My Girl 2, dan masih banyak film lain), dan memberi  makna yang sama, bahwa janganlah menyerah, keluarlah dari zona nyamanmu, untuk menaklukkan apa yang ingin kamu taklukkan.  Disini ada yang bercita-cita menjadi astronot ? 

     Cinta dapat menembus ruang dan waktu

Pernyataan Amelia Brand tentang cinta

Ada juga kutipan menarik dalam film ini yang diutarakan oleh Amelia Brand
“Cinta adalah hal yang bisa dirasakan melampaui ruang dan waktu”
Menurut pemahaman saya, arti kutipan tersebut adalah rasa cinta tidak terikat oleh ruang dan waktu. Rasa cinta tidak mengenal siapa orang itu, entahkah itu orang, manusia, hewan, tumbuhan, benda, apapun bentuk wujud dan ruangnya, rasa cinta kita tetap ada dan tidak terbatasi oleh hal tersebut. Rasa cinta juga tidak mengenal waktu, kapan orang itu dicintai, sejak kapan orang tersebut dicintai, apakah masih hidup atau sudah mati, di masa lampau dan masa yang akan datang, rasa tersebut tetap ada tanpa terbatasi oleh waktu. Begitupula yang diutarakan Amelia dalam adegannya berdialog dengan Mr. Cooper dalam mendiskusikan apakah harus ke planet Mann atau planet Edmund. Insting Amelia mengatakan untuk pergi ke planet Edmund karena Edmund adalah orang yang dicintai dan hal tersebut adalah salah satu yang membuatnya memilih untuk kesana. Film ini memang bukan film drama percintaan, namun terdapat adegan dimana rasa cinta itu memberikan pengaruh yang cukup besar dalam keberhasilan misi menyelamatkan peradaban manusia. Rasa cinta yang mendalam Mr. Cooper kepada anaknya, Murph, membuatnya masuk ke dalam dunia Tesseract, dan melihat kamar anaknya (Ini berdasarkan asumsi saya saja). Karena cinta tidak terikat oleh ruang dan waktu, alias cinta dapat menembus ruang dan waktu, maka hal tersebut sama layaknya dengan gravitasi. Maka ketika masuk ke dalam black hole (yang tidak lain tempat tersebut adalah tidak terbatasi ruang dan waktu), maka ia masuk ke dalam Tesseract dan melihat kamar anaknya. Karena hal tersebut perasaan yang sama, dapat ditangkap oleh anaknya sebagai pesan data kuantum yang diubah menjadi sandi morse, dimana data tersebut diperoleh sebagai keberhasilan dalam misi menyelamatkan peradaban umat manusia. Adanya bumbu percintaan (walau tidak kental) dalam film ini memberi nuansa baru dalam film sci-fi. Disaat kita berlelah-lelah dengan nalar dan logika saat menonton film hampir sepanjang durasi, ada kalanya perlu sedikit  sentuhan perasaan (cinta) agar film ini semakin bermakna.

     Proses dilatasi waktu, penuaan, dan 1 jam di planet Mann sama dengan 7 tahun di Bumi

Mungkin di bagian akhir cerita ada yang mengalami gagal paham dan mengernyitkan dahi, mengapa Murph sudah sangat tua ketika bertemu Mr. Cooper, sedangkan wajah Mr. Cooper tidak ada perubahan sama sekali (dibandingkan Murph) ketika umurnya telah mencapai 124 tahun.  Jawabannya adalah terjadi proses dilatasi waktu antara Murph yang tinggal di bumi dan Mr. Cooper yang berada di luar angkasa  (dilatasi waktu adalah sebuah fenomena yang terjadi akibat perbedaan gerak relatif antara dua pengamat yang menyebabkan pengamat yang satunya merasa jamnya lebih lambat dibandingkan yang lain). Waktu di luar angkasa berbeda dengan waktu di bumi. Waktu di bumi didasarkan pada rotasi bumi pada porosnya dan perputaran bumi pada orbit matahari, sedangkan waktu di luar angkasa gimana? Didasarkan pada apa?  Konon kabarnya, pesawat ulang alik luar angkasa dapat bergerak dengan kecepatan 3000 km per detik hampir mendekati kecepatan cahaya. Nah, dalam film ini pesawat Mr. Cooper bisa jadi juga akan secepat atau lebih cepat dari itu. Karena dengan kecepatan yang sangat tinggi tersebut, maka apabila dibandingkan waktu dibumi, ketika berada dalam pesawat luar angkasa waktu akan terasa lebih lambat. Waktu yang dialami Mr. Cooper di luar angkasa akan terasa jauh lebih lambat dibandingkan waktu yang dialami Murph ketika berada di bumi. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ya karena waktu itu relatif layaknya massa. Waktu itu tidak konstan, waktu dapat berubah dan waktu itu tidak stabil . Satu-satunya yang konstan adalah cahaya. Jadi menurut saya, ketika berada di luar angkasa yang menjadi acuan waktu adalah kecepatan pesawat luar angkasa itu sendiri. Menurut teori relativitas Einstein (kalian tidak perlu pusing dengan hal ini, cukup ketahui intinya saja) yang berhubungan dilatasi waktu terdapat suatu persamaan yang menghubungkan antara waktu bagi yang pengamat yang bergerak dan waktu bagi pengamat yang berdiam. Anggaplah dalam hal ini Murph adalah pengamat yang diam, sedangkan Mr. Cooper adalah pengamat yang bergerak, adapun kecepatan geraknya adalah kecepatan pesawat luar angkasa yang ditumpanginya yakni 3000 km per detik. Setelah kedua bagian ini dimasukkan ke dalam rumus tersebut maka diperoleh hasil berupa perbedaan waktu yang dialami antara keduanya. Kalau mau tahu lebih jelasnya silahkan klik disini, soalnya saya tidak akan menjelaskan rinci dengan memperlihatkan secara detail rumus yang ada, nantinya pembaca malah pusing. Intinya sebenarnya sih itu terjadi karena perbedaan kecepatan, semakin sesuatu tersebut dapat bergerak menghampiri kecepatan cahaya (3 x 10^8 m/s), maka waktu yang dialami sesuatu tersebut akan terasa lebih lambat dibandingkan sesuatu yang lain.

Itu baru karena kecepatan pesawat, belum lagi, Cooper telah singgah di planet Miller yang perbedaan waktunya adalah 1 jam di planet Miller sama dengan 7 tahun di planet Bumi. Kenapa bisa begitu? Ya, hal ini mungkin bisa saja terjadi sebab dijelaskan bahwa planet Miller sangat dekat dengan gargantua (black hole) sebagai pusat gravitasi utama alam semesta. Ketika berada dalam orbit gargantua maka seluruh benda yang ada di sekitarnya akan bergerak secepat kecepatan cahaya. Dalam film ini tidak digambarkan berapa besar kecepatan cahaya perputaran planet Miller terhadap orbit gargantua, namun bila dibandngkan dengan bumi tentu hal ini akan menyebabkan perbedaan waktu yang sangat siginifikan. Saat berada di planet Miller kalian lihat kan ada adegan Tsunami besar yang menyerang mereka, nah Tsunami itu sendiri disebabkan oleh gravitasi gargantua yang sangat besar. Kalau di bumi kan ada pasang surut gelombang laut yang disebabkan gravitasi bulan. Nah kalau di planet Miller ini Tsunami itu karena gravitasi oleh gargantua yang cukup kuat, sehingga sebenarnya bukan airnya yang bergerak maha dahsyat melainkan planetnya yang berputar sangat cepat yang menyebabkan air bergerak. Setelah kembali dari planet Miller beberapa jam di planet Miller, ternyata tim Cooper telah menghabiskan waktu 23 tahun lamanya bila dibandingkan waktu di bumi. Nah kalau begitu berarti sudah jelas dong ya, berapa puluh tahun selisih waktu yang digunakan oleh Mr. Cooper dengan waktu bumi sampai akhirnya bertemu Murph? 

Trus pertanyaan selanjutnya, kalaupun memang terjadi dilatasi waktu atau selisih waktu, kenapa setidaknya Mr. Cooper tidak terlihat agak lebih tua dibandingkan saat ia pertama berangkat dan saat dia pulang? Harusnya kan mungkin Mr. Cooper terlihat tua-an dikit lah yaa dibandingkan saat dia pergi? Jawabannya sudah dijelaskan dalam film ini bahwa mereka melakukan Cryo Sleep. Apa itu Cryo Sleep ? Kalian mungkin melihat adegan dimana Tim Cooper harus tidur dalam jangka waktu yang lama dalam tidur panjangnya. Dalam adegan tersebut diperlihatkan Doyle (salah satu awak pesawat), masuk kedalam peti berisi air dingin setelah disuntikkan sesuatu kedalam tubuhnya. Ya, itulah yang dimaksud dengan Cryo Sleep, yakni tidur dalam keadaan beku. Tujuannya apa? Tidak lain adalah agar menghemat waktu, biaya, dan stok makanan, serta tentunya menghindari proses penuaan. Kenapa menghindari penuaan? Sebab tentunya mereka tidak mau dong tiba di suatu planet baru (yang jaraknya butuh berpuluh tahun untuk tiba disana) dalam keadaan sudah tua renta, kulit berkeriput, dan tulang sudah keropos, atau gigi copot, upss. Dengan tidur dalam keadaan beku, metabolisme tubuh mereka akan melambat, tidak perlu makan dan mengeluarkan energi dalam jangka waktu yang sangat lama, dan tentunya bangun dalam keadaan normal. Dalam film-film sci-fi bertema luar angkasa, fenomena cryo sleep ini sudah banyak dilakukan mulai dari film Star Trek, Star Wars hingga Interstellar sendiri. Nah pertanyaan selanjutnya, apakah cryo sleep ini memungkinkan untuk dilakukan dalam dunia nyata? Menurut info yang saya baca, cryo sleep ini hanya dilakukan dalam dunia medis kepada pasien yang mengalami koma, itupun hanya dalam waktu beberapa hari saja tidak bertahun-tahun lamanya layaknya di film.

Nah, dengan penjelasan ini kalian sudah mengerti belum ya kenapa Mr. Cooper tidak menua saat bertemu Murph, malah yang ada Murph terlihat lebih tua daripada ayahnya? Kalau sudah mengerti atau belum mengerti silahkan sharing di kolom komentar yah teman-teman. 

Stasiun Cooper dengan bentuk melingkar

Suasana di Cooper Station
 Yang mungkin juga menjadi pertanyaan kalian ketika menonton film ini dibagian akhir, yaitu stasiun Cooper yang kok bentuk daratannya melengkung gitu sampai keatas, bahkan tidak jatuh bila berjalan di atas sana. Nah itulah stasiun Cooper yang dalam film ini, ceritanya telah dibangun bertahun-tahun lamanya agar mampu menampung manusia menuju planet baru. Stasiun Cooper ini dibuat dengan menyelesaikan persamaan rumit yang dikerjakan oleh Prof Brand bertahun-tahun lamanya dan difinalisasi oleh Murph melalui persamaan dari black hole yang dia peroleh dari ayahnya, Mr Cooper. Cukup mencengangkan juga ya bila kita memiliki dunia yang seperti itu. Bisa dengan bebasnya keatas ataupun ke bawah tanpa bermasalah dengan yang namanya gravitasi. Yah, tentunya prinsip yang ada dalam sistem stasiun cooper ini adalah melawan gravitasi. 
Mungkin kalian pernah melihat pertunjukan sirkus tong setan, dimana para pengemudi motornya memperlihatkan aksi akrobatik dengan berkendara di dinding tong besar berbentuk lingkaran tanpa jatuh. Ya, aksi akrobatik ini cukup mirip dengan prinsip stasiun Cooper yang dibuat dalam film ini. Tentunya aksi akrobatik tong setan terjadi karena prinsip fisika dengan memodifikasi gaya gravitasi yang ada ketika melaju dengan kecepatan tertentu menggunakan motor. Intinya adalah agar si pengendara tidak terjatuh ketika melaksanakan aksinya, si pengendara menyeimbangkan gayanya dengan melakukan trik tertentu agar melawan gravitasi. Faktor penyeimbang itu diperoleh motor dengan membuat posisi agak miring terhadap lintasan/dinding. Dengan posisi motor yang membentuk sudut tertentu terhadap lintasan, terdapat gaya normal yang akan membuat torsi yang dapat menyeimbangkan efek rotasi motor. Dengan agak memiringkan posisi motor ke atas, pengendara motor dapat bergerak melingkar pada dinding dengan stabil tanpa terjatuh. 

Yah itulah delapan adegan unik dalam film Interstellar yang cukup menarik untuk dibahas. Tentunya pembahasan diatas adalah berdasarkan opini dari saya sendiri dengan teori dan referensi yang telah saya kumpulkan. Jadi kalau menurut kalian ada sedikit perbedaan pendapat, silahkan komen di kolom komentar di bawah. 


Baca juga : 
Sinopsis lengkap film Interstellar (2014) (in my version)
Empat alasan kenapa kamu harus nonton film Interstellar (salah satunya adalah mengasah otak kamu) 
Baca selengkapnya