Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 Januari 2019

5 Bidang Ilmu yang perlu ditekuni untuk menunjang karir dan kehidupan (In My Version)


Hakikat hidup menjadi manusia adalah menjadi baik dan lebih baik. Untuk menjadi lebih baik tentunya harus belajar. Belajar tidak harus dikenyam dengan pendidikan formal, tetapi juga non-formal melalui kegiatan pelatihan, atau pun nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat kita peroleh di setiap kita bergerak dan bernafas. Ketika melakukan kesalahan, kemudian memperoleh dampak buruk dari kesalahan tersebut, kemudian tidak ingin mengalami dampak buruk tersebut, maka tentunya kita tidak ingin mengulangi kesalahan tersebut. Maka secara tidak langsung, manusia tersebut mengalami proses pembelajaran, atau kata lain dia sedang belajar. Sebab salah satu indikator belajar, adalah berusaha menjadi baik dari yang tidak baik. 

In my own persperctive religious belief, dikatakan bahwa "tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina" dan bahkan juga dikatakan bahwa "tuntutlah ilmu hingga ke liang lahat", hal ini menandakan bahwa pentingnya hakikat mencari ilmu dalam agama kita. Bagi diri saya sendiri, proses pembelajaran untuk pendidikan formal telah saya capai hingga dibangku pascasarjana alias S2. Tentunya proses untuk mencapai penyelesaian dari jenjang ini tidaklah mudah. Butuh pengorbanan mulai tenaga, waktu, hingga materi. Oh iya faktor nilai dan moril dan keluarga juga berpengaruh kenapa saya harus lanjut dan menyelesaikan pendidikan hingga ke S2. 

Sebenarnya hakikat hidup manusia dalam mengenyam pendidikan adalah tidak harus bagaimana kita mencapainya melalui bangku sekolah formal. Ada juga kok yang sukses tanpa harus lulus SMA, bahkan sekarang sudah jd pengusaha sukses. Itu semua tergantung dari kebutuhan ilmu yang kita inginkan dalam hidup ini. Toh bila kebutuhan utama kalian dalam hakikat kehidupan hanya berorientasi uang, maka bersekolah lah di sekolah bisnis, atau mulai membangun bisnis tanpa harus bersekolah, sebab pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Ada juga orang tua yang menyekolahkan anaknya melalui home schooling. Secara langsung orang tua tersebut telah menerapkan pepatah "buku adalah guru yang paling baik". Trus adapula ada yang lanjut kuliah hingga S2 dan S3, karena merasa bahwa ilmu spesifik yang diperoleh saat S1 tidaklah cukup, maka untuk menjadi seorang spesialis orang tersebut memutuskan untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi agar semakin ahli.

Setiap manusia juga terkadang tidak pernah puas terhadap apa yang telah ia peroleh. Sudah merasa pintar namun selalu merasa kurang tehadap apa yang telah ia ketahui. Termasuk topik yang akan saya bahas satu ini, mengenai "lima pengetahuan yang ingin saya pelajari di luar bidang ilmu yang telah saya tekuni". Saat ini saya telah menekuni ilmu kimia dan teknik kimia hingga ke jenjang pascasarjana. Namun seiring berjalannya waktu dan zaman, manusia dituntut untuk memperbarui ilmu yang dimilikinya. Apalagi kita hidup di zaman milenial ini yang menuntut kita untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak lapuk dimakan oleh waktu. Misalkan saja, lulusan ahli arsitektur di tahun 90an harus memperbarui ilmunya melalui aplikasi Autocad agar mampu menggambar desain konstruksi di dunia digital, yang sangat berbeda dengan di tahun ia belajar yang mengharuskan menggambar secara manual. Lulusan ahli komputer tahun 90an, harus belajar komputer di zaman milenial saat ini, sebab perkembangan perangkat teknologi semakin meluas dan sangat berbeda di tahun 90an kala itu. 

Termasuk diri saya nih, saya akan berbagi, ilmu apa saja yang ingin saya tekuni di luar bidang saya dan menurut saya bidang ilmu ini penting untuk dipelajari semua kalangan. Misalkan saya sudah belajar tentang kimia, masa iya belajar kimia terus hingga tua nanti. Tentunya ada bidang ilmu lain yang menunjang kehidupan yang bersinergi satu sama lain. Semua bidang ilmu yang saya bahas di bawah ini adalah ilmu yang ingin saya tahu, dan tidak hanya sekedar tahu melainkan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja sih bidang ilmu itu? Yuk mari kita simak!

1. Fotografi

Belajar fotografi (Source : Metro Asahan)

Yup, bidang yang satu ini tergolong bidang ilmu estetika dan menggambarkan seberapa kuat jiwa estetika yang ada dalam diri seseorang. Setiap manusia punya jiwa estetika dalam dirinya masing-masing. Mungkin ada yang diam-diam suka bernyanyi, ada yang suka main musik, ada yang suka menari, ada yang suka melukis, ada yang suka melawak, semua hal tersebut adalah nilai estetika dan luarannya adalah keindahan. Bagi diri saya pribadi, saya sangat tertarik menekuni keindahan yang diekspresikan oleh panca indera penglihatan, yakni mata. Berbicara masalah fotografi, keindahan objek yang ditangkap oleh mata adalah hal yang paling penting. Nah bagian minat seni saya bisa saja ada di bidang fotografi ini, sebab senang sekali melihat obyek foto yang bagus dan bagaimana membidik menggunakan kamera untuk memperoleh hasil yang bagus.
Di zaman yang mutakhir ini, akses penggunaan kamera sudah gampang dilakukan mengingat hampir seluruh masyarakat indonesia sudah punya smartphone. Nah karena kemudahan akses itulah, kita harus mampu mengaplikasikan ilmu fotografi minimal mampu mengambil gambar foto teman dengan baik. Kan enak juga tuh kalo misalkan diminta fotoin teman dan hasilnya bagus, yang ngga cuma asal jepret saja. Misalkan memperhatikan komposisi cahaya, memperhatikan posisi dan angle terbaik, ya cukup poin itu saja sudah dianggap kita mempelajari dasar fotografi.

Throwback ketika mengikuti workshop Food Photography bersama Food Blogger bersama Kak Winarniks

Salah satu hasil karya foto saya Workshop Food Photography by Jiewa Vieri

Karena belum punya kamera DSLR, Akhir-akhir ini saya lebih menggunakan kamera handphone, dan memaksimalkan fungsi kamera handphone tersebut agar memperoleh hasil   yang bagus layaknya kamera profesional. Menurut saya ilmu fotogafi ini cukup rumit lho karena lumayan bermain logika di dalamnya.. Hal yang ingin saya pelajari dalam bidang ini adalah mampu menguasai semua istilah fotografi dan mengaplikasikannya dalam membidik foto. Sehingga tidak salah bila banyak orang yang sekolah di bidang ini agar ahli di profesi  yang ia tekuni. Bagaimana mengatur porsi cahaya, memanipulasi jumlah cahaya, hubungan antata ISO, fokus, sensitivitas, dll. Bagi saya pribadi, saya sangat ingin ahli di bidang fotografi minimal bisa membuat teman puas ketika difoto oleh saya. Kuncinya adalah latihan. Bagi diri saya sendiri, bidang ini tidak perlu menjadi profesi, cukup dengan menekuni sebatas minat dan kesenangan.

2. Psikologi

(source : Hello Sehat)

Entah kenapa saya merasa tertarik untuk mempelajari bidang ilmu ini, mengingat bahwa di zaman sekarang ini sangat perlu mempelajari karakter dan watak seseorang untuk menunjang kehidupan yang kita jalani saat ini. Karakter rekan kerja atau teman baru misalkan. Terkadang baru melihat secara fisik saja, kita sudah mampu menilai watak orang tersebut. Lantas setelah kenal lebih lama, ternyata watak yang kita prediksikan adalah salah. Nah dalm ilmu psikologi inilah kita belajar mengenai pola atau tren terhadap watak dan perilaku seseorang. Banyak yang bilang, bidang ilmu psikologi adalah bidang ilmu sosial berasa ilmu alam, sebab sebenarnya ilmu ini masuk dalam ruang lingkup ilmu sosial (mempelajari hubungan manusia satu sama lain) namun di lain pihak juga banyak dibahas fenomena alam di dalamnya, yang termasuk anatomi fisik manusia dari sisi biologis.

Bagi diri saya pribadi saya sangat tertarik mendalami ilmu ini, karena terkadang saat bertemu orang baru, saya sangat penasaran mengetahui perilaku orang tersebut tanpa harus mengenalnya lebih jauh. Bagi pribadi secara umum, ilmu ini cukup penting sebab mampu menunjang kehidupan kita dalam bersosialisasi dengan orang sekitar. Setidaknya karena telah mengetahui karakter psikologis seseorang kita mampu menciptakan tenggang rasa dan pengertian satu sama lain. Atau bisa jadi kita mampu menjadi teman yang baik bagi semua orang karena mampu menempatkan diri dengan tepat, melalui penerapan ilmu psikologi yang kita miliki.  Untuk mempelajarinya tidak harus dengan mengambl pendidikan formal kembali. Boleh saja dengan membaca buku-buku psikologi atau motivasi dan boleh juga dengan banyak bergaul dengan anak psikologi. Bagi saya pribadi, ilmu psikologi  mampu menunjang bidang ilmu yang kita tekuni saat ini. Misalkan saja saat ini, saya berprofesi sebagai pengajar ilmu teknik kimia di salah satu kampus akademi di Kota Makassar. Maka merupakan suatu hal yang penting bagi saya untuk membangun strategi pengajaran melalui pengetahuan karakter mahasiswa yang saya ajar. Dengan demikian, ilmu psikologi ini bersinggungan dengan profesi yang saya tekuni saat ini, sehingga saya merasa bahwa kebutuhan ilmunya berasal dari hal tersebut. 

3. Programming

Belajar ilmu programming (source : FintechNews)

Yup, bidang ilmu sangat lah penting di zaman milenial. Toh apa-apa semua dijalankan menggunakan aplikasi. Mau makan buka aplikasi, mau belanja buka aplikasi, mau berkendara buka aplikasi, mau belajar buka aplikasi, mau nonton buka aplikasi, mau berkomunikasi buka aplikasi, apa-apa buka aplikasi.  Kan keren juga tuh kalau kita tidak hanya sekedar menjadi pengguna namun sebagai pembuat yang akhirnya bisa digunakan oleh banyak orang. Atau minimal kita mampu menyunting aplikasi sampai ke ranah HTML untuk disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya pada kasus blogging, template tema blog kita ada yang ingin dimodifikasi (misalkan saja mengubah tata letak atau font huruf judul blog). Bila ingin mengubah tentunya kita harus masuk ke ranah HTML dan mengutak atiknya. Saya sendiri belum pernah merasakan belajar programming. Namun katanya belajar programming kita akan banyak dihadapkan persoalan matematika, permodelan, dan logika. Setahu saya dimana-mana yang namanya permodelan memang cukup rumit di awal namun luarannya sangatlah bermanfaat untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari (contoh yang pernah saya pelajari adalah ilmu permodelan matematika untuk teknik). Nah dalam hal pemrograman ini kita belajar pemodelan agar sistem yang ingin kita bangun dapat berjalan otomatis sehingga mempermudah pekerjaan manusia.

4. Digital Marketing


Menjual produk berbasis online melalui Digital Marketing (Source : Gurmedijital)
Ilmu digital marketing hingga saat ini menjadi ilmu baru yang sangat berkembang di zaman milenial ini. Zaman tahun 90-an mungkin ini belum ada, karena dunia digital pada saat itu belum merajalela seperti sekarang ini. Saya pernah mengikuti pelatihan digital marketing beberapa waktu lalu dan menurut saya, bidang cukup kompleks dan rumit, namun manfaatnya besar sekali dalam dunia pemasaran produk. Jadi ilmu digital marketing ini cukup penting bagi kalian yang ingin terjun di bidang bisnis dan penjualan. Maklum lah kan ya, di era milenial ini seharusnya kita harus memiliki yang namanya passive income, yaitu penghasilan tambahan dari penghasilan utama. Nah passive income itu bisa kita peroleh salah satunya dengan berdagang atau bisnis. Saat berbisnis, ilmu digital marketing sangat membantu dalam meningkatkan omset.

Misalkan saja nih, kita mau jualan secara daring produk baju yang kita miliki. Dalam dunia digital marketing, jualan baju secara daring tidak hanya sekedar posting produk yang kita jual ke sosial media yang kita punya dan mencari pelanggan di sekitar ruang lingkup pertemanan kita. Dalam dunia digital marketing kita diajarkan bagaimana menganalisis perilaku pasar/pelanggan yang sesuai dengan barang yang kita jual. Setelah diperoleh hasil analisis pasar tersebut, mulai lah  kita mengatur strategi agar barang yang kita jual terpromosikan secara tepat kepada pelanggan tepat yang kita peroleh dari analisis pasar sebelumnya. Apabila sudah berjalan, maka dengan mudahnya kita mengalami banjir orderan karena pengaturan promosi jualan yang kita lakukan sebelumnya. Nah dalam dunia digital marketing inilah kita belajar metode dan strategi yang dilakukan untuk analisis pasar/pelanggan.

Pernah ngga sih kalian kepikiran terhadap suatu hal, misalkan anda merasa kekurangan stok baju kerja di lemari. Ketika berselancar di dunia maya, misalkan saja baru buka Instagram, eh malah tiba-tiba muncul promosi iklan toko online yang menjual baju-baju kerja yang trendy dan keren. Nah yang seperti itulah yang dikerjakan dalam dunia digital marketing. Sistem komputer yang ada mampu mendeteksi perilaku pelanggannya, dan membawanya menuju yang dibutuhkan. Jadi sebenarnya sistem algoritme komputer sudah kenal dengan perilaku kita yang sedang membutuhkan suatu barang, dan dengan otomatis sistem algoritme tersebut membawa kita menuju yang kita butuhkan.  Menurut saya setelah mempelajari hal tersebut, cukup rumit dan membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan bagi saya perlu ada sekolah khusus untuk digital marketing ini. Tapi manfaatnya tentu sangat terasa apabila orderan dan pesanan datang secara berkala. Diawalnya memang cukup sulit mengatur analisa pasar, namun hasilnya sangat memuaskan apabila strategi diatur secara tepat.
Saya sendiri ingin menekuni bidang ini, karena saya punya cita-cita ingin punya bisnis secara daring sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan utama yakni mengajar tetap harus berjalan dengan permanen sedangkan bisnis usaha berjalan di sela-sela waktu. Saya pernah menjalani bisnis jualan produk makanan yang saya pasarkan secara daring dan hal tersebut sangat menyenangkan, sebab tidak mengambil banyak ruang dan efektif secara waktu.

5. Ilmu Statistika


Diagram-diagram penyajian data dalam ilmu statisika (Source : Swanstatisic)

Menurut saya ilmu statistika sangat berhubungan dengan hampir semua cabang ilmu. Tidak hanya sekedar belajar menghitung nilai rata-rata, modus, dan median, atau sekedar menyajikan data dalam bentuk diagram, namun ada banyak hal yang berhubungan dengan statistika. Misalkan saja, kalian ingin presentasi di kantor dengan melaporkan hasil penjualan yang dilakukan selama setahun belakangan. Tentunya kalian mempresentasikan data berupa diagram yang banyak jenisnya. Selain itu, saat menyajikan data, tentunya data yang ingin disajikan telah dipilih-pilih kesesuaiannya dan layak untuk diperlihatkan dengan memperhatikan prinsip populasi dan sampel.

Contoh lainnya lagi nih, hampir semua cabang ilmu memiliki sub cabang ilmu metodologi penelitian untuk menunjang argumentasi data yang valid terhadap suatu teori. Nah setiap metodologi penelitian pasti menerapkan yang namanya ilmu statistika dalam hal penerapannya. Misalkan saja, dalam menghitung populasi suatu kepiting bakau di perairan Mangrove, tentunya harus ditentukan area  yang banyak sampel kepiting bakau yang dianggap representatif. Nah baru di tahap awal ini saja kita sudah mengaplikasikan ilmu statistika yakni Populasi dan Sampel.

Terus contoh dalam ilmu pertanian, kita ingin menghitung tinggi tanaman yang tumbuh berdasarkan formulasi pupuk yang kita buat, maka dibuatlah Uji Anova (Analisis of Varians) untuk mengetahui seberapa variatif sih tinggi tanaman yang diperoleh. Trus ada juga yang namanya Standar Deviasi, yang menyatakan seberapa besar kesalahan atau penyimpangan dapat terjadi pada proses pengukuran. Semakin tinggi SD menyatakan semakin tinggi pula kesalahan atau penyimpangan dilakukan.
Jadi sebenarnya aplikasi ilmu statistika ini cukup banyak dan sangat menunjang berbagai profesi. Apalagi untuk seorang peneliti sangat rentan dengan yang namanya pengolahan data. Nah pengolahan data ini lah yang berhubungan dengan statistika. Bagi saya pribadi, saya perlu menekuni ilmu lebih lanjut sebab pekerjaan yang saya tekuni saat ini menuntut untuk mampu mengolah berbagai jenis data yang tidak hanya berupa data tunggal, melainkan data kelompok yang harus saya olah menggunakan prinsip statistika yang belum pernah saya peroleh sebelumnya.

Nah, teman-temin inilah beberapa bidang ilmu yang penting bagi pribadi saya untuk ditekuni demi mengobati raus haus akan ilmu. Kalau teman-temin, pengen belajar apa saja ? Ingat belajar itu kita laksanakan sepanjang hidup kita. Ingat pula tidak ada kata terlambat untuk belajar. Learn it till you make it. Yuks share di kolom komentar bawah :)

Baca selengkapnya

Selasa, 15 Januari 2019

Ada berbagai Kisah dari Secangkir Kopi


Entah kenapa akhir-akhir ini sangat suka dengan kopi, padahal waktu kecil sangat tidak suka dengan yang satu ini karena rasanya yang pahit. Namun seiring berjalannya waktu, saya merasa membutuhkan energi yang lebih untuk melakukan sesuatu, dan salah satunya dapat saya suplai dari kopi. Menurut penelitian, kafein yang dikandung kopi adalah senyawa struktur kimia, yang apabila masuk ke dalam tubuh akan bereaksi bersama neurotransmitter pada jaringan saraf untuk memberi sinyal kepada otak dan mata, yang efeknya membuat kita jadi tidak mengantuk. Hingga saat ini, minuman ini menjadi favorit saya kapanpun dan dimanapun berada. Dengan kopi saya dapat menemukan banyak inspirasi dan ide untuk melakukan berbagai hal. Mulai dari kerja laporan, membuat bahan ajar, kerja tugas, hingga menulis artikel, semua berawal dari energi yang ditularkan oleh kopi. Maka dari itu , tema yang saya angkat untuk blog saya adalah its all about coffee. But why it should be coffee?
Kalian baru membuka blog saya, langsung ada tulisan header bertuliskan “Lets Ngopi”. Belum lagi ada banner dengan gambar secangkir kopi, dengan quotescoffee could boost up my day”. Yup, emang thats true, dengan kopi bisa membangun semangat hari-hari saya. Dan sepertinya branding tentang kopi adalah hal yang tepat untuk menggambarkan blog saya secara keseluruhan. Berhubung dalam blog ini yang akan saya bahas adalah opini-opini pribadi dari berbagai topik (mulai dari sains, lingkungan, gaya hidup, film, buku, pendidikan, hingga politik), maka dari itu semua ide untuk menulisnya berasal dari semangat kopi. Yup, itulah alasan mengapa saya mengangkat tema kopi untuk blog saya. Namun tahukah anda, ada banyak hal unik dan menarik yang muncul dari secangkir kopi. Berikut hal-hal menarik tersebut :

Kafein dalam Kopi tidak hanya sekedar kafein

Secangkir kopi biar melek
  
Apabila ditinjau dari segi kimiawi, Kafein memiliki struktur dengan nama umum Tri-Methyl-Xanthin dengan rumus kimia (C8H10N4O2). Senyawa yang tergolong organik bahan alam ini adalah senyawa utama yang terkandung dalam biji-bijian kopi yang membuat ciri khas kopi itu pahit dan beraroma. Kalau saya menjelaskan semua hal nya secara kimiawi dari kafein, mungkin pembaca akan gagal paham (anyway, background saya adalah ilmu kimia). Namun yang harus kalian tahu dari kafein ini adalah senyawa organik ini (disebut senyawa organik karena tesusun atas unsur karbon yang cukup lengkap dan komplit) merupakan neurotransmitter dalam sistem syaraf. Apakah neurotransmitter itu? Neurotransmitter adalah senyawa yang dapat menghantarkan sinyal atau arus listrik dalam sistem syaraf makhluk hidup. Nah apabila dia menjadi transmitter maka zat ini akan membawa sinyal berupa pesan yang akan diolah oleh otak sebagai suatu pesan informasi yang khas untuk memberi respon ke dalam tubuh. Saya mengibaratkannya sebagai sebuah pesan atau sinyal (walaupun kenyataannya bukan pesan kayak sms atau chat gitu) seperti itu agar mudah dipahami, sebab beberapa referensi pun menjelaskannya dengan cara seperti itu. Nah pesan dan respon apa yang disampaikan menuju dan dari otak ? Itulah efek yang biasa kita rasakan bila habis minum kopi,  misalnya jadi melek dan susah tidur. Karena senyawa khas kafein inilah yang membuat kopi memiliki rasa yang spesial. Ada beberapa tumbuhan yang memiliki pigmen senyawa khas selain kopi, seperti senyawa Capcaisin pada tanaman cabai yang memberi rasa pedas, Minyak Atsiri pada tanaman serai yang memiliki khas aroma wangi, dan Limonen pada jeruk yang memberi khas aroma jeruk yang harum.

Ada nilai yang terkandung dalam secangkir kopi

The art of Coffee (pic originally taken by me)

Pernah nggak kalian datang ke kafe dan melihat betapa ahli dan mahirnya seorang barista dalam meracik kopi. Suatu hal yang harus kalian ketahui adalah tidak semua orang mampu meracik kopi. Tiap hari mungkin saja kita sering menikmati kopi kemasan di rumah, yang dibeli dari warung-warung terdekat, dan menikmatinya ketika sore hari di sore rumah. Kopi kemasan tersebut mungkin harganya murah yang hanya sekitar 1000 – 2000an per kemasan. Namun ketika datang ke kafe atau warkop harga secangkir kopi bisa saja lebih mahal 10 kali lipat dari harga kopi kemasan. Mengapa bisa seperti itu ? Tentu saja kopi kemasan rumahan memiliki cita rasa berbeda dengan racikan kopi asli sang barista. Ada banyak nilai yang harus dibayar ketika minum kopi di kafe dibandingkan dirumah.
Nilai pertama yang muncul dari secangkir kopi tersebut adalah kualitas. Berbicara masalah kualitas kopi, tentunya berasal dari bahan baku kopi itu sendiri, yakni kopi arabika atau kopi robusta. Bahan baku yang berkualitas akan menghasilkan secangkir kopi yang berkualitas pula. Beberapa penikmat kopi rela keliling Indonesia untuk mencari varietas kopi terbaik demi memperoleh kualitas secangkir kopi terbaik pula.
Proses Grinding Kopi

Penyaringan kopi melalui Espresso

Nilai kedua adalah proses. Meracik kopi ala barista, kafe, atau warkop tentunya membutuhkan serangkaian proses hingga memperoleh secangkir kopi yang berkualitas. Proses tersebut mulai dari pemanggangan, penghalusan, penyeduhan, dan penyaringan. Tahapan proses tersebut masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan keahlian bagi penggunanya. Contohnya saja, proses menyaring kopi ada banyak macamnya, dan tidak sekedar menggunakan saringan teh yang ada di dapur rumah tangga kita. Proses penyaringan ada yang namanya teknik drip, Vietnam drip, Turkish coffee, french press, percolator, dan espresso (sebenarnya masih ada ada banyak metode lain). Itu lah sebabnya barista adalah tidak sekedar hanya seorang pelayan pembuat kopi, namun proses membuat kopi tersebut membutuhkan keterampilan khusus. Keterampilan khusus tersebut dapat berupa keterampilan penggunaan alat, urutan dalam melaksanakan prosedur hingga tata kelola waktu dalam membuat secangkir kopi yang nikmat. Hasilnya tentu saja tidak sekedar harus dibandingkan kopi kemasan yang tinggal seduh, namun jasa untuk proses pembuatan dibaliknya yang juga harus dihargai. 
Nilai ketiga adalah seni. Berbicara seni tentu berhubungan dengan keindahan. Setiap orang memiliki persepsi tentang seni yang berbeda-beda. Seni dalam kopi dapat tertuang dalam bentuk bagaimana orang tersebut menikmatinya, bagaimana seorang mampu membedakan jenis-jenis kopi hanya dengan mencium aromanya atau mencicipi rasanya. Kita sendiri mungkin pernah berpikir, bahwa kopi hanya memiliki satu rasa, yakni pahit, and thats all. Namun bagi pecinta kopi tentunya hal tersebut tidak berlaku. Dibalik rasa pahit kopi ada beberapa sub rasa yang terikut dibelakangnya. Mereka mampu melabeli rasa pahit kopi melalui tingkatan pahitnya, atau tingkat keasamannya, serta bagaimana paduan antara level asam dan level pahit tersebut menjadi kesatuan utuh untuk menciptakan secangkir kopi yang nikmat.Penuangan unsur seni dari kopi dapat juga terlihat pada mahirnya seorang barista membuat coffee/latte art. Rasa seni juga dapat muncul melalui bagaimana mereka menuangkan ide-ide pemikiran mereka melalui segala hal yang berhubungan dengan kopi. Contohnya saja ada seorang fotografer yang memiliki minat membidik objek berupa kopi atau pelukis yang objek gambarnya tentang kopi.  Atau ada pula seorang penulis yang topik tulisannya selalu membahas tentang kopi.

Ada cerita di setiap seruput kopi

Obrolan yang muncul dari secangkir kopi

Setiap orang yang datang ke warkop atau kafe akan bertahan lama-lama walaupun hanya memesan secangkir kopi. Yang membuat mereka lama adalah obrolannya. Dalam setiap seruput kopi pasti ada bahasan yang berbeda pula di setiap obrolannya. Intinya satu seruput, satu obrolan. Fenomena ini saya amati beberapa kali dengan mengamati perilaku beberapa orang sampel bapak-bapak yang saya lakukan tanpa serangkaian metode penelitian yang terstruktur. Yang masuk dalam kategori bapak-bapak menurut saya dapat berupa orang dewasa  berumur paruh baya sekitar kepala empat dan kepala tiga. Mereka  datang ke warkop dengan kumis tebalnya (walaupun tidak semua bapak-bapak berkumis tebal) bersama temannya (entah berupa rekan bisnis, reuni teman sekolah, atau handai taulan) dengan menikmati secangkir kopi. Sembari tertawa terbahak-bahak atau dengan senyum sunggingan  mereka kemudian mengambil cangkir kopi dan menyeruputnya. Apabila masih dalam keadaan panas maka menikmati kopi akan terdengar seruput khas. Intinya adalah satu seruput satu pokok bahasan. Secangkir kopi bisa saja dinikmati mulai dari tiga hingga enam kali seruput. Berarti dalam secangkir kopi secara kasar dapat menciptakan obrolan mulai dari tiga hingga enam topik bahasan.
Begitulah kopi mampu membentuk perilaku kita ketika sedang berada di warkop atau kafe. Secara tidak sadar diri kita mampu menciptakan kebiasaan unik hanya dari secangkir kopi. Duduk di warkop berlama-lama sambil membaca koran hingga secangkir kopi habis, dan duduk berjam-jam di depan notebook untuk sebuah laporan yang dalam tenggat waktu. Atau bisa saja duduk sembari bercanda tawa bersama teman yang hampir sepuluh tahun tidak bertemu dengan membahas memori masa lampu yang terbilang lucu bila dibahas di jaman sekarang. Mengapa harus kopi ? Kenapa ngga teh tarik, atau jus jeruk aja. Kenapa si bapak-bapak itu tidak memesan jus buah naga aja sembari baca koran. Ya jelas saja tentu beda ya, kopi tidak dinikmati bukan untuk memenuhi hasrat haus atau lapar layak nya jus jeruk, jus buah naga, teh tarik, taro drink atau semacamnya. Melainkan dinikmati untuk kebutuhan kita untuk bersantai dan menenangkan pikiran. What do you think ?  

Aroma dan rasa yang mampu membangkitkan semangat ?

Harumnya aroma kopi

Ketika mencium aroma kopi berbagai ide dan semangat inspirasi akan muncul. Berdasarkan yang saya baca dari sebuah situs, terdapat suatu penelitian yang membuktikan bahwa kopi mampu menigkatkan performa dan kinerja seseorang. Dua orang peneliti di Amerika Serikat melakukan eksperimen terhadap 114 pelajar, dimana mereka semuanya diminta untuk mengerjakan soal matematika. Dari 114 orang itu dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok diminta untuk menghirup aroma kopi sebelum mengerjakan soal matematika tadi, sedangkan kelompok yang lain tidak. Nah, hasil yang ditemukan bahwa kelompok yang menghirup kopi mendapatkan performa yang lebih tinggi dalam menyelesaikan soal tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa hal ini diakibatkan oleh efek plasebo yang di hasilkan dari kopi tersebut. Menurut referensi yang saya baca, efek plasebo adalah efek yang ditimbulkan oleh seorang pasien dari sebuah obat kosong. Ya obat  kosong, maksudnya anggaplah terdapat suatu obat yang sebenarnya itu bukan obat, namun hanya terlihat seperti obat dari luarannya saja. Namun karena obat kosong ini diberikan ke pasien, ternyata sang pasien memperlihatkan adanya efek dari pemberian obat tersebut, padahal yang diberikan hanyalah obat palsu atau kosong. Nah dalam penelitian yang dibahas diatas, obat kosong tersebut adalah aroma kopi. Kopi dianggap sebagai obat kosong karena sebenarnya material kopi tidak memberikan apa-apa secara spesifik dan teoritis. Trus kenapa performa dan kinerjanya bisa lebih bagus bila menghirup aroma kopi ? Sesungguhnya yang membuat performa kita bagus adalah sugesti kita sendiri, aroma kopi hanyalah stimulus. Bisa saja sugesti tersebut muncul karena stereotipe atau stigma di lingkungan kita selama ini bahwa kopi (entah diminum atau hanya sekedar hirup) mampu membangkitkan semangat. Karena sudah tertanam dalam pikiran kita yang berasal dari stigma tersebut, maka dengan mencium aroma kopi (atau minum kopi) memang benar mampu membangkitkan semangat yang berujung pada meningkatnya performa, padahal sebenarnya tanpa minum kopi pun, semangat kita bisa saja muncul. Atau bisa pula semangat bisa saja bangkit dengan upaya lain tanpa harus minum kopi (semisal mendengarkan musik). Kalian pernah kan liat orang, yang bawaannya minum kopi biar melek, tapi kalo pun memang benar-benar ingin tidur, ya tidur saja walaupun habis minum kopi. Hahaha... 

Beberapa fakta tentang kopi yang mungkin kamu belum ketahui ?

Secangkir kopi green tea

Ini nih yang kalian harus tahu, bahwa ada beberapa fakta tentang kopi yang selama ini tidak kita ketahui. Referensi yang saya peroleh berasal dari berbagai sumber.

Pertama, kopi dapat menurunkan resiko kematian. Konon kabarnya orang yang minum kopi secara rutin akan hidup lebih lama dibandingkan mereka yg tidak minum kopi secara rutin. Entah ini sudah fakta atau masih mitos yah, soalnya coba deh kalau kita rutin minum kopi, tapi kalau tetap rajin minum alkohol juga kan sama aja. Intinya apabila menurunkan resiko kematian, maka hindarilah kebiasaan buruk dan minumlah kopi sebagai salah satu hal pendukun tersebut.

Kedua, memperbaiki daya ingat. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa kopi dapat membantu melakukan semua hal tersebut. Peneliti dari Johns Hopkins University menemukan bahwa kafein meningkatkan kemampuan otak untuk menciptakan ingatan jangka panjang. Mengkonsumsi 200mg atau satu cangkir kopi setiap hari dapat meningkatkan kemampuan otak untuk merekam dan mengingat banyak hal. Kalau ini mungkin cukup masuk akal, sebab minum kopi memang kita akan bersemangat. Semangat yang timbul mampu menstimulus seluruh bagian tubuh kita termasuk otak. Jadi ceritanya habis minum kopi, otak terasa lebih segar dan tentunya akan meningkatkan daya ingat.
Ketiga, membakar lemak. Kita mungkin akan merasa lebih bersemangat setelah meminum secangkir kopi. Lebih dari itu, kopi tidak hanya membuat kita terjaga tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh. Studi pada tahun 2013 yang diterbitkan oleh Nutrition and Metabolism menemukan fakta bahwa mengkonsumsi kafein sebelum aktivitas fisik dapat membangkitkan energi tubuh lewat pembakaran lemak. Jadi ceritanya cukup minum kopi aja, dan berat tubuh anda akan menurun, is that all ? Who knows.

Keempat, meningkatkan daya tahan tubuh. Pernah ngga sih kita minum kopi dan merasa badan jadi bugar dan prima. Hal ini mungkin saja benar, sebab kafein kopi yang membuat kita melek adalah salah satu faktor pemicu mengapa badan kita terasa segar setelah  minum kopi. Apabila didukung oleh data penelitian terkait, maka hal ini dapat benar-benar menjadi sebuah fakta yang sah.

Kelima, kopi sebagai anti kanker. Awalnya kopi dianggap sebagai karsinogenik namun pernyataan tersebut dibantah oleh beberapa pihak institusi kesehatan. Faktanya, setelah meninjau lebih dari 1000 riset oleh sebuah organisasi kesehatan dunia, menemukan kesimpulan bahwa mengkonsumsi secangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko kanker hati hingga 15 persen

 Itulah semua hal-hal menarik seputar secangkir kopi, jadi bagi saya sendiri, sebuah ide gagasan bisa muncul setelah minum kopi. Minum kopi paling enak di pagi hari dan siang hari. Kalau minumnya di malam hari takutnya gak bisa tidur guys. So, kalau kamu sendiri pecinta kopi apa bukan nih ?
Baca selengkapnya