5 Bidang Ilmu yang perlu ditekuni untuk menunjang karir dan kehidupan (In My Version)
In my own persperctive religious belief, dikatakan bahwa "tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina" dan bahkan juga dikatakan bahwa "tuntutlah ilmu hingga ke liang lahat", hal ini menandakan bahwa pentingnya hakikat mencari ilmu dalam agama kita. Bagi diri saya sendiri, proses pembelajaran untuk pendidikan formal telah saya capai hingga dibangku pascasarjana alias S2. Tentunya proses untuk mencapai penyelesaian dari jenjang ini tidaklah mudah. Butuh pengorbanan mulai tenaga, waktu, hingga materi. Oh iya faktor nilai dan moril dan keluarga juga berpengaruh kenapa saya harus lanjut dan menyelesaikan pendidikan hingga ke S2.
Sebenarnya hakikat hidup manusia dalam mengenyam pendidikan adalah tidak harus bagaimana kita mencapainya melalui bangku sekolah formal. Ada juga kok yang sukses tanpa harus lulus SMA, bahkan sekarang sudah jd pengusaha sukses. Itu semua tergantung dari kebutuhan ilmu yang kita inginkan dalam hidup ini. Toh bila kebutuhan utama kalian dalam hakikat kehidupan hanya berorientasi uang, maka bersekolah lah di sekolah bisnis, atau mulai membangun bisnis tanpa harus bersekolah, sebab pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Ada juga orang tua yang menyekolahkan anaknya melalui home schooling. Secara langsung orang tua tersebut telah menerapkan pepatah "buku adalah guru yang paling baik". Trus adapula ada yang lanjut kuliah hingga S2 dan S3, karena merasa bahwa ilmu spesifik yang diperoleh saat S1 tidaklah cukup, maka untuk menjadi seorang spesialis orang tersebut memutuskan untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi agar semakin ahli.
Setiap manusia juga terkadang tidak pernah puas terhadap apa yang telah ia peroleh. Sudah merasa pintar namun selalu merasa kurang tehadap apa yang telah ia ketahui. Termasuk topik yang akan saya bahas satu ini, mengenai "lima pengetahuan yang ingin saya pelajari di luar bidang ilmu yang telah saya tekuni". Saat ini saya telah menekuni ilmu kimia dan teknik kimia hingga ke jenjang pascasarjana. Namun seiring berjalannya waktu dan zaman, manusia dituntut untuk memperbarui ilmu yang dimilikinya. Apalagi kita hidup di zaman milenial ini yang menuntut kita untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak lapuk dimakan oleh waktu. Misalkan saja, lulusan ahli arsitektur di tahun 90an harus memperbarui ilmunya melalui aplikasi Autocad agar mampu menggambar desain konstruksi di dunia digital, yang sangat berbeda dengan di tahun ia belajar yang mengharuskan menggambar secara manual. Lulusan ahli komputer tahun 90an, harus belajar komputer di zaman milenial saat ini, sebab perkembangan perangkat teknologi semakin meluas dan sangat berbeda di tahun 90an kala itu.
Termasuk diri saya nih, saya akan berbagi, ilmu apa saja yang ingin saya tekuni di luar bidang saya dan menurut saya bidang ilmu ini penting untuk dipelajari semua kalangan. Misalkan saya sudah belajar tentang kimia, masa iya belajar kimia terus hingga tua nanti. Tentunya ada bidang ilmu lain yang menunjang kehidupan yang bersinergi satu sama lain. Semua bidang ilmu yang saya bahas di bawah ini adalah ilmu yang ingin saya tahu, dan tidak hanya sekedar tahu melainkan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja sih bidang ilmu itu? Yuk mari kita simak!
1. Fotografi
![]() |
Belajar fotografi (Source : Metro Asahan) |
Yup, bidang yang satu ini tergolong bidang ilmu estetika dan menggambarkan seberapa kuat jiwa estetika yang ada dalam diri seseorang. Setiap manusia punya jiwa estetika dalam dirinya masing-masing. Mungkin ada yang diam-diam suka bernyanyi, ada yang suka main musik, ada yang suka menari, ada yang suka melukis, ada yang suka melawak, semua hal tersebut adalah nilai estetika dan luarannya adalah keindahan. Bagi diri saya pribadi, saya sangat tertarik menekuni keindahan yang diekspresikan oleh panca indera penglihatan, yakni mata. Berbicara masalah fotografi, keindahan objek yang ditangkap oleh mata adalah hal yang paling penting. Nah bagian minat seni saya bisa saja ada di bidang fotografi ini, sebab senang sekali melihat obyek foto yang bagus dan bagaimana membidik menggunakan kamera untuk memperoleh hasil yang bagus.
Di zaman yang mutakhir ini, akses penggunaan kamera sudah gampang dilakukan mengingat hampir seluruh masyarakat indonesia sudah punya smartphone. Nah karena kemudahan akses itulah, kita harus mampu mengaplikasikan ilmu fotografi minimal mampu mengambil gambar foto teman dengan baik. Kan enak juga tuh kalo misalkan diminta fotoin teman dan hasilnya bagus, yang ngga cuma asal jepret saja. Misalkan memperhatikan komposisi cahaya, memperhatikan posisi dan angle terbaik, ya cukup poin itu saja sudah dianggap kita mempelajari dasar fotografi.
Karena belum punya kamera DSLR, Akhir-akhir ini saya lebih menggunakan kamera handphone, dan memaksimalkan fungsi kamera handphone tersebut agar memperoleh hasil yang bagus layaknya kamera profesional. Menurut saya ilmu fotogafi ini cukup rumit lho karena lumayan bermain logika di dalamnya.. Hal yang ingin saya pelajari dalam bidang ini adalah mampu menguasai semua istilah fotografi dan mengaplikasikannya dalam membidik foto. Sehingga tidak salah bila banyak orang yang sekolah di bidang ini agar ahli di profesi yang ia tekuni. Bagaimana mengatur porsi cahaya, memanipulasi jumlah cahaya, hubungan antata ISO, fokus, sensitivitas, dll. Bagi saya pribadi, saya sangat ingin ahli di bidang fotografi minimal bisa membuat teman puas ketika difoto oleh saya. Kuncinya adalah latihan. Bagi diri saya sendiri, bidang ini tidak perlu menjadi profesi, cukup dengan menekuni sebatas minat dan kesenangan.
![]() |
Throwback ketika mengikuti workshop Food Photography bersama Food Blogger bersama Kak Winarniks |
Salah satu hasil karya foto saya Workshop Food Photography by Jiewa Vieri |
Karena belum punya kamera DSLR, Akhir-akhir ini saya lebih menggunakan kamera handphone, dan memaksimalkan fungsi kamera handphone tersebut agar memperoleh hasil yang bagus layaknya kamera profesional. Menurut saya ilmu fotogafi ini cukup rumit lho karena lumayan bermain logika di dalamnya.. Hal yang ingin saya pelajari dalam bidang ini adalah mampu menguasai semua istilah fotografi dan mengaplikasikannya dalam membidik foto. Sehingga tidak salah bila banyak orang yang sekolah di bidang ini agar ahli di profesi yang ia tekuni. Bagaimana mengatur porsi cahaya, memanipulasi jumlah cahaya, hubungan antata ISO, fokus, sensitivitas, dll. Bagi saya pribadi, saya sangat ingin ahli di bidang fotografi minimal bisa membuat teman puas ketika difoto oleh saya. Kuncinya adalah latihan. Bagi diri saya sendiri, bidang ini tidak perlu menjadi profesi, cukup dengan menekuni sebatas minat dan kesenangan.
2. Psikologi
![]() |
(source : Hello Sehat) |
Entah kenapa saya merasa tertarik untuk mempelajari bidang ilmu ini, mengingat bahwa di zaman sekarang ini sangat perlu mempelajari karakter dan watak seseorang untuk menunjang kehidupan yang kita jalani saat ini. Karakter rekan kerja atau teman baru misalkan. Terkadang baru melihat secara fisik saja, kita sudah mampu menilai watak orang tersebut. Lantas setelah kenal lebih lama, ternyata watak yang kita prediksikan adalah salah. Nah dalm ilmu psikologi inilah kita belajar mengenai pola atau tren terhadap watak dan perilaku seseorang. Banyak yang bilang, bidang ilmu psikologi adalah bidang ilmu sosial berasa ilmu alam, sebab sebenarnya ilmu ini masuk dalam ruang lingkup ilmu sosial (mempelajari hubungan manusia satu sama lain) namun di lain pihak juga banyak dibahas fenomena alam di dalamnya, yang termasuk anatomi fisik manusia dari sisi biologis.
Bagi diri saya pribadi saya sangat tertarik mendalami ilmu ini, karena terkadang saat bertemu orang baru, saya sangat penasaran mengetahui perilaku orang tersebut tanpa harus mengenalnya lebih jauh. Bagi pribadi secara umum, ilmu ini cukup penting sebab mampu menunjang kehidupan kita dalam bersosialisasi dengan orang sekitar. Setidaknya karena telah mengetahui karakter psikologis seseorang kita mampu menciptakan tenggang rasa dan pengertian satu sama lain. Atau bisa jadi kita mampu menjadi teman yang baik bagi semua orang karena mampu menempatkan diri dengan tepat, melalui penerapan ilmu psikologi yang kita miliki. Untuk mempelajarinya tidak harus dengan mengambl pendidikan formal kembali. Boleh saja dengan membaca buku-buku psikologi atau motivasi dan boleh juga dengan banyak bergaul dengan anak psikologi. Bagi saya pribadi, ilmu psikologi mampu menunjang bidang ilmu yang kita tekuni saat ini. Misalkan saja saat ini, saya berprofesi sebagai pengajar ilmu teknik kimia di salah satu kampus akademi di Kota Makassar. Maka merupakan suatu hal yang penting bagi saya untuk membangun strategi pengajaran melalui pengetahuan karakter mahasiswa yang saya ajar. Dengan demikian, ilmu psikologi ini bersinggungan dengan profesi yang saya tekuni saat ini, sehingga saya merasa bahwa kebutuhan ilmunya berasal dari hal tersebut.
3. Programming
![]() |
Belajar ilmu programming (source : FintechNews) |
Yup, bidang ilmu sangat lah penting di zaman milenial. Toh apa-apa semua dijalankan menggunakan aplikasi. Mau makan buka aplikasi, mau belanja buka aplikasi, mau berkendara buka aplikasi, mau belajar buka aplikasi, mau nonton buka aplikasi, mau berkomunikasi buka aplikasi, apa-apa buka aplikasi. Kan keren juga tuh kalau kita tidak hanya sekedar menjadi pengguna namun sebagai pembuat yang akhirnya bisa digunakan oleh banyak orang. Atau minimal kita mampu menyunting aplikasi sampai ke ranah HTML untuk disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya pada kasus blogging, template tema blog kita ada yang ingin dimodifikasi (misalkan saja mengubah tata letak atau font huruf judul blog). Bila ingin mengubah tentunya kita harus masuk ke ranah HTML dan mengutak atiknya. Saya sendiri belum pernah merasakan belajar programming. Namun katanya belajar programming kita akan banyak dihadapkan persoalan matematika, permodelan, dan logika. Setahu saya dimana-mana yang namanya permodelan memang cukup rumit di awal namun luarannya sangatlah bermanfaat untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari (contoh yang pernah saya pelajari adalah ilmu permodelan matematika untuk teknik). Nah dalam hal pemrograman ini kita belajar pemodelan agar sistem yang ingin kita bangun dapat berjalan otomatis sehingga mempermudah pekerjaan manusia.
4. Digital Marketing
![]() |
Menjual produk berbasis online melalui Digital Marketing (Source : Gurmedijital) |
Misalkan saja nih, kita mau jualan secara daring produk baju yang kita miliki. Dalam dunia digital marketing, jualan baju secara daring tidak hanya sekedar posting produk yang kita jual ke sosial media yang kita punya dan mencari pelanggan di sekitar ruang lingkup pertemanan kita. Dalam dunia digital marketing kita diajarkan bagaimana menganalisis perilaku pasar/pelanggan yang sesuai dengan barang yang kita jual. Setelah diperoleh hasil analisis pasar tersebut, mulai lah kita mengatur strategi agar barang yang kita jual terpromosikan secara tepat kepada pelanggan tepat yang kita peroleh dari analisis pasar sebelumnya. Apabila sudah berjalan, maka dengan mudahnya kita mengalami banjir orderan karena pengaturan promosi jualan yang kita lakukan sebelumnya. Nah dalam dunia digital marketing inilah kita belajar metode dan strategi yang dilakukan untuk analisis pasar/pelanggan.
Pernah ngga sih kalian kepikiran terhadap suatu hal, misalkan anda merasa kekurangan stok baju kerja di lemari. Ketika berselancar di dunia maya, misalkan saja baru buka Instagram, eh malah tiba-tiba muncul promosi iklan toko online yang menjual baju-baju kerja yang trendy dan keren. Nah yang seperti itulah yang dikerjakan dalam dunia digital marketing. Sistem komputer yang ada mampu mendeteksi perilaku pelanggannya, dan membawanya menuju yang dibutuhkan. Jadi sebenarnya sistem algoritme komputer sudah kenal dengan perilaku kita yang sedang membutuhkan suatu barang, dan dengan otomatis sistem algoritme tersebut membawa kita menuju yang kita butuhkan. Menurut saya setelah mempelajari hal tersebut, cukup rumit dan membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan bagi saya perlu ada sekolah khusus untuk digital marketing ini. Tapi manfaatnya tentu sangat terasa apabila orderan dan pesanan datang secara berkala. Diawalnya memang cukup sulit mengatur analisa pasar, namun hasilnya sangat memuaskan apabila strategi diatur secara tepat.
Saya sendiri ingin menekuni bidang ini, karena saya punya cita-cita ingin punya bisnis secara daring sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan utama yakni mengajar tetap harus berjalan dengan permanen sedangkan bisnis usaha berjalan di sela-sela waktu. Saya pernah menjalani bisnis jualan produk makanan yang saya pasarkan secara daring dan hal tersebut sangat menyenangkan, sebab tidak mengambil banyak ruang dan efektif secara waktu.
5. Ilmu Statistika
![]() |
Diagram-diagram penyajian data dalam ilmu statisika (Source : Swanstatisic) |
Menurut saya ilmu statistika sangat berhubungan dengan hampir semua cabang ilmu. Tidak hanya sekedar belajar menghitung nilai rata-rata, modus, dan median, atau sekedar menyajikan data dalam bentuk diagram, namun ada banyak hal yang berhubungan dengan statistika. Misalkan saja, kalian ingin presentasi di kantor dengan melaporkan hasil penjualan yang dilakukan selama setahun belakangan. Tentunya kalian mempresentasikan data berupa diagram yang banyak jenisnya. Selain itu, saat menyajikan data, tentunya data yang ingin disajikan telah dipilih-pilih kesesuaiannya dan layak untuk diperlihatkan dengan memperhatikan prinsip populasi dan sampel.
Contoh lainnya lagi nih, hampir semua cabang ilmu memiliki sub cabang ilmu metodologi penelitian untuk menunjang argumentasi data yang valid terhadap suatu teori. Nah setiap metodologi penelitian pasti menerapkan yang namanya ilmu statistika dalam hal penerapannya. Misalkan saja, dalam menghitung populasi suatu kepiting bakau di perairan Mangrove, tentunya harus ditentukan area yang banyak sampel kepiting bakau yang dianggap representatif. Nah baru di tahap awal ini saja kita sudah mengaplikasikan ilmu statistika yakni Populasi dan Sampel.
Terus contoh dalam ilmu pertanian, kita ingin menghitung tinggi tanaman yang tumbuh berdasarkan formulasi pupuk yang kita buat, maka dibuatlah Uji Anova (Analisis of Varians) untuk mengetahui seberapa variatif sih tinggi tanaman yang diperoleh. Trus ada juga yang namanya Standar Deviasi, yang menyatakan seberapa besar kesalahan atau penyimpangan dapat terjadi pada proses pengukuran. Semakin tinggi SD menyatakan semakin tinggi pula kesalahan atau penyimpangan dilakukan.
Jadi sebenarnya aplikasi ilmu statistika ini cukup banyak dan sangat menunjang berbagai profesi. Apalagi untuk seorang peneliti sangat rentan dengan yang namanya pengolahan data. Nah pengolahan data ini lah yang berhubungan dengan statistika. Bagi saya pribadi, saya perlu menekuni ilmu lebih lanjut sebab pekerjaan yang saya tekuni saat ini menuntut untuk mampu mengolah berbagai jenis data yang tidak hanya berupa data tunggal, melainkan data kelompok yang harus saya olah menggunakan prinsip statistika yang belum pernah saya peroleh sebelumnya.
Nah, teman-temin inilah beberapa bidang ilmu yang penting bagi pribadi saya untuk ditekuni demi mengobati raus haus akan ilmu. Kalau teman-temin, pengen belajar apa saja ? Ingat belajar itu kita laksanakan sepanjang hidup kita. Ingat pula tidak ada kata terlambat untuk belajar. Learn it till you make it. Yuks share di kolom komentar bawah :)