Minggu, 29 Desember 2019

Ulasan Film “Knives Out”, Film Ala Detektif Ringan nan Kocak




Setelah sekian lama saya tidak menonton film bioskop, akhirnya saya menginjakkan kaki di salah satu cinema ternama di kota Makassar. Saya pun dihadapkan pada pilihan untuk menonton film apa, pada kali lama saya tidak menginjakkan kaki di tempat ini. Kala itu ada beberapa film hits atau box office yang tayang, sebut saja “Habibie dan Ainun 3”, “Imperfect”, “Jumanji”, dan “Starwars”. Mau nonton Habibie dan Ainun 3, tapi menurut testimoni teman seri pertama dan kedua masih lebih bagus dari seri ini. Mau nonton film Indonesia “Imperfect” namun setelah nonton trailer dan baca sinopsisnya membuat saya tidak impresif (walaupun banyak yang bilang katanya film ini bagus). Mau nonton film “Jumanji”, setela membaca sinopsisnya juga membuat saya tidak impresif, karena yang terlintas dibenak saya hanya sekedar film petualangan biasa. Mau nonton film “Starwars”, namun seri film ini tidak saya ikuti dari awal. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk menonton film “Knives Out”. Film ini dirilis pada November 2019, namun saya sendiri menontonnya pada 24/12/2019. Pertimbangan pertama adalah sampul film dan sinopsisnya cukup menarik. Sampul film digambarkan dengan sederetan orang berdiri dengan gaya gaya bonafit klasik dengan seorang bapak paruh baya yang duduk di tengah seolah menunjukkan dialah salah satu pemeran utama. Sinopsis filmnya menggambarkan bahwa film ini ber-genre misteri. Tentunya film dengan genre seperti ini cukup menarik untuk ditonton sembari meregangkan otak saat menikmati tiap adegan dalam film. Pertimbangan kedua adalah film ini dibintangi aktor ternama Daniel Craig si pemeran James Bond dan Chris Evan si Captain America. Bagi saya dengan adanya dua aktor tersebut, tentu membuat film ini bukan film abal-abal.


Sinopsis Cerita






Film ini mengisahkan kematian seorang penulis buku ternama Harlan Thrombey (diperankan oleh Christopher Plummer). Walaupun ditemukan tewas karena bunuh diri dengan menyayat lehernya menggunakan pisau, kematiannya menjadi teka-teki dengan hadirnya detektif ternama Benoit Blanc yang menyelidiki kasus ini. Detektif Blanc hadir dengan tidak diketahui siapa yang memintanya untuk mengusut kasus ini padahal sudah ketahuan bahwa kematian mendiang Harlan adalah bunuh diri. Konflik internal keluarga memperkeruh suasana yang membahas harta warisan mendiang Harlan. Namun hingga akhirnya harta mendiang Harlan tidak diwariskan satupun kepada anggota keluarga melainkan jatuh ke tangan Marta Cabrera (diperankan oleh Ana De Armas) yang tidak lain adalah perawat tangan kanan mendiang Harlan. Seluruh anggota keluarga tentunya tidak setuju dan membujuk Marta agar mau mengalihkan harta warisan yang diberikan kepadanya, dengan dalih ancaman melaporkan keluarga Marta pada pihak berwajib yang tidak lain adalah imigran illegal. Peluang ini dimanfaatkan oleh salah satu anggota keluarga yakni Rhomson Drysdale (diperankan oleh Chris  Evan) untuk membantu menyelamatkan posisi Marta dengan kerjasama yang saling menguntungkan agar Marta mau membagi harta warisannya kepada Rhomson.
Yang menjadi konflik dalam film ini tidak hanya sebatas pembagian harta warisan melainkan misteri kematian mendiang Harlan, apakah benar-benar bunuh diri atau terdapat dalang dibalik kematiannya. Kematian mendiang Harlan bermula ketika Marta tidak sengaja salah menginjeksikan obat penenang kepada mendiang Harlan dan tidak menemukan obat penawarnya. Hingga akhirnya Marta memprediksikan bahwa mendiang Harlan akan meninggal 15 menit lagi. Walaupun Marta berusaha menyelamatkan nyawanya untuk kondisi darurat 15 menit, mendiang Harlan bersikeras untuk tidak perlu menyelamatkan dirinya dan menginstruksikan Marta untuk melakukan suatu hal agar dirinya tidak dicurigai sebagai pelaku pembunuhan dirinya. Dari sinilah konflik utama menjadi semakin dalam untuk digali, bagaimana akhirnya Marta bertahan dalam posisinya sebagai penerima penuh harta warisan sekaligus saksi utama kematian mendiang Harlan. Tidak hanya itu, siapa sebenarnya yang mengundang detektif Blanc untuk mengungkap kasus kematian menjadi salah satu konflik utama dalam film ini.


Adegan Awal yang Membosankan

Adegan awal dalam film ini menurut saya cukup membosankan karena dimulai dengan adegan percakapan yang cukup panjang dengan plot kilas balik. Awalnya saya berpikir apakah saya salah memilih film untuk ditonton kali ini. Namun hingga akhirnya adegan jatuh pada giliran Daniel Craig dan Chris Evan yang melakoni film ini, dari situ saya merasa saya tidak salah pilih film untuk ditonton. Walaupun kisah pada adegan bagian cerita di awal tersebut bagi saya belum cukup impresif. Namun kemunculan Daniel Craig dan Chris Evan memunculkan nuansa tersendiri bagi penonton.


Konflik Utama ala Opera Sabun

Hingga pada akhirnya adegan selanjutnya adalah menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada kematian Mr Harlan, yang mengungkapkan apakah dia bunuh diri atau mati terbunuh. Pertanyaan tersebut telah tejawab dibagian awal cerita. Namun apa yang menjadi konflik utama film ini ? Menurut saya konflik utama film ini tetap sama yaitu misteri kematian Mr Harlan apakah benar-benar bunuh diri atau ada dalang utama dibalik kematiannya, hingga akhirnya sang detektif Mr Benoit Blanc (Daniel Craig) harus beraksi dalam film ini dari awal hingga akhir. Namun konflik utama film ini dikupas lebih dalam, rinci, dan detail, pada tiap adegan demi adegan, yang akhirnya membuat penonton penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya, walaupun di awal sudah ketahuan siapa yang sebenarnya membunuh Mr Harlan.
Kisah film ini sebenarnya sederhana yang dikemas menjadi rumit, namun tetap dapat dicerna. Seorang penulis ternama yang ditemukan mati bunuh diri, yang akhirnya membuat seorang detektif harus bekerja memecahkan misteri kematian tersebut. Namun film ini dibumbui perihal harta warisan dan gono gini ala keluarga yang membuatnya cukup dramatis layaknya kisah opera sabun (sebut saja sinetron) pada umumnya.  Konflik antar anggota keluarga yang disajikan menjadi pemicu utama solusi terhadap teka teki penyebab  kematian sang lakon utama. Sang detektif sendiri tidak mengetahui siapa yang memintanya untuk memecahkan kasus tersebut. Hingga akhirnya yang menjadi konflik utama dalam film ini yang perlu dijawab pada adegan akhir adalah siapa yang meminta sang detektif untuk bekerja memecahkan kasus, siapa dalang dibalik misteri kematian bunuh diri, dan apa motif sang dalang untuk melakukan hal tersebut.


Kisah sederhana namun rumit

Menurut saya film ini ber-genre misteri namun dikemas secara ringan yang tidak perlu membuat penonton menguras otak dan mengernyitkan dahi di setiap adegan. Kisah film ini mudah dicerna namun tetap membuat penonton ingin mengikuti apa yang terjadi di setiap adegan selanjutnya, hingga akhirnya mencari tahu jawaban utama di akhir film. Saya sendiri merasa penasaran terhadap kisah yang disajikan pada tiap adegan demi adegan dengan waktu durasi yang cukup panjang yakni 112 menit. Waktu yang cukup panjang untuk kisah film yang sudah terjawab konflik utamanya di awal cerita, namun tidak membuat kita merasa bosan untuk setia menikmati adegan dari awal hingga akhir.


Latar waktu jaman now dengan bumbu latar waktu lampau

Film ini bukan film pertama yang mengusung tema detektif di ranah film Hollywood. Sudah banyak tema film aksi (sebut saja film Action) yang menyajikan kisah kriminal yang mengajak penonton untuk menerka siapa pembunuh, tanpa harus ditangani oleh seorang detektif. Bisa saja kasus pembunuhan ditangani oleh pihak polisi sendiri atau salah satu saksi dari pemeran film yang turut andil memecahkan misteri, tanpa harus ditangani detektif. Salah satu film terkenal bertema detektif yang saya ketahui adalah “Sherlock Holmes : A Game of Shadows” yang dirilis tahun 2011 yang diperankan oleh aktor ternama Robert Downey Jr dan Jude Law. “Sherlock Holmes” sendiri mengusung tema tahun klasik yang jauh dari modernitas. Film “Knives Out” justru hadir dengan tema modernitas tanpa menghilangkan unsur klasik yang biasanya ada di film bertema detektif.
Latar belakang dalam film adalah rumah orang kaya bergaya tahun 50-an yang tidak lain adalah rumah Mr. Harlan dengan perabot serta suasana yang autentik ala barat. Walaupun gaya rumah yang klasik, kisah cerita ini diambil dengan latar zaman sekarang, yang bisa saja penonton masih mengira bahwa film ini diambil dengan latar waktu lampau (padahal sebenarnya tidak). Terdapat adegan Mr Blank menelusuri jejak pelaku menggunakan kamera pengintai dengan tipe pemutar film yang masih jadul. Dari situ saya mengira bahwa film ini diambil pada latar lampau, namun terdapat percakapan Mr Blank yang mengatakan “dapatkah film ini diubah ke versi digital?” dari situ saya yakin bahwa film ini diambil pada latar zaman sekarang. Selain itu beberapa adegan yang menggunakan ponsel pintar semakin meyakinkan saya bahwa film ini diambil pada latar zaman sekarang. Ya, latar waktu zaman lampau di film ini seakan cukup kuat membuat kita mengira bahwa film ini berkisah dengan latar zaman lampau.


Peran Pemain yang Pas

Salah dua pemeran utama dalam film ini yang cukup menarik perhatian adalah Benoit Blanc yang diperankan oleh Daniel Craig dan Hugh Rhomson yang diperankan oleh Chris Evan. Keduanya merupakan aktor dengan nama besar yang menghiasi film ini. Daniel Craig yang selama  ini kita kenal dengan karakter di serial film James Bond menjadi cukup unik ketika harus memerankan Mr Blanc dengan karakter yang canggung, sembrono, dan ada sedikit lucunya. Sementara Chris Evan yang selama ini kita kenal dengan karakter superhero-nya dalam film Captain America menjadi unik ketika harus memerankan Rhomson yang brengsek dan menjengkelkan. Terdapat satu adegan yang membuat penonton tertawa ketika karakter Rhomson mengatai satu persatu anggota keluarga dengan sebutan “brengsek” (a.k.a asshole) tanpa merasa bersalah.
Para pemain dalam film ini memerankan perannya dengan pas, termasuk si perawat Marta Cabrera yang diperankan oleh Ana De Armas. Ana De Armas tampil memukau dalam perannya sebagai perawat tangan kanan Mr Harlan, yang cukup impulsif, emosional, dan juga mengundang tawa karena tabiatnya yang selalu muntah akibat berbohong. Dalam karakter ini Ana tidak cukup sulit mendalami perannya sebagai gadis imigran latin karena aktris ini memang berdarah latin.


Adegan Knives Out yang tidak sepenuhnya Knives Out

Arti dari Knives Out sendiri lebih cenderung mengarah pada kata yang berhubungan dengan pisau. Dari awal  saya sudah bisa menebak mengapa film ini dinamai Knives Out karena film ini bertema pembunuhan. Mr Harlan sendiri ditemukan mati bunuh diri karena membunuh dirinya menggunakan pisau. Namun tidak hanya sebatas itu mengapa film ini dinamai Knives Out. Adegan terakhir dimana Rhomson mengambil pisau dan menikam Marta Cabrera menjadi satu adegan lucu yang bisa saja menjadi kambing hitam mengapa film ini dinamai tersebut. Rhomson menikam Marta dengan pisau yang digambarkan dalam adegannya yang cukup dramatis. Namun ketika pisau telah menyentuh tubuh Marta, baru ketahuan bahwa pisau tersebut hanya pisau mainan.


Adegan Menarik dan Lucu


Karakter Marta Cabrera yang diperankan oleh Ana De Armas cukup impresif dengan latar belakang keluarga imigran. Adegan cukup menarik adalah bagian akhir ketika Marta harus memutuskan apakah tetap mengambil harta warisan atau mengalihkannya pada keluarga Mr Harlan. Di akhir film Marta Cabrera dengan santainya menikmati rumah warisnya menggunakan setelan piyama seakan telah mewenangi rumah tersebut setelah sekian lama sambil meminum kopi dengan cangkir bertuliskan “ini adalah rumahku” (mohon koreksi apabila salah). Dari situ terjawab bahwa Marta tidak akan mengalihkan harta warisan yang diberikan kepadanya.
Pada umumnya film ini dibumbui adegan komedi yang cukup banyak, termasuk Rhomson (Chris Evan) yang mengatai satu persatu anggota keluarga dengan “brengsek”. Marta yang tak bisa berbohong harus dihadapkan untuk berbohong demi keamanan dirinya dari alibi, alih-alih bila berbohong Marta akan muntah. Terdapat satu adegan Marta memuntahi wajah Rhomson di bagian terkahir akibat berbohong yang mengungkapkan bahwa Fran masih hidup yang ternyata sudah meninggal. Tidak hanya itu, karakter nenek Wanetta yang menjadi pelengkap dalam film ini membuat film ini semakin kental dengan unsur tawanya. Nenek Wanetta yang digambarkan memiliki keterbelakangan mentaltidak pernah melakukan sebuah dialog namun memunculkan tawa di kalangan penonton.  


Mengapa harus menonton film ini ?

Berikut versi saya, alasan mengapa harus menonton film ini :
1.) ImDb memberi skor terhadap film ini yakni 8.1 dari 10. Perlu diberi tepuk tangan terhadap sutradara film ini.
2) Menuai respon positif dari para kritikus film
3) Digadang-gadang untuk masuk nominasi Oscar
4) Bertabur bintang Hollywood
5) Cerita ringan namun komplit yang seru untuk ditonton hingga akhir
6) Plot cerita yang menarik


Selamat menonton !

Baca selengkapnya

Rabu, 06 Februari 2019

Tips Bijak Menggunakan Sosial Media ala Flash Design Makassar (4 Tahun Indonesia Kreatif oleh Kemenkominfo)


Pada tanggal 25 Januari 2019, saya mengikuti sebuah acara yang sangat bermanfaat yang diadakan oleh Kementrian Informasi dan Komunikasi. Acara yang bertajuk 4 Tahun Indonesia Kreatif yang dirangkaikan dengan lomba flash design (desain poster secara cepat) ini, berlangsung di Hotel Aryaduta Makassar.  Ada berbagai hal menarik yang disajikan dalam acara ini, mulai dari  banyaknya hadiah yang disediakan oleh panitia hingga fasilitator keren yang membawakan materi. Berikut ulasan acaranya.


Ulasan Acara 

Acara dimulai dengan sambutan oleh Dirjen IKP Kemenkominfo RI, ibu Rosarita Nike Widyastuti. Dalam sambutan tersebut disampaikan bahwa bagaimana pesatnya pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh berkembangnya industri kreatif yang digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif. Dalam sambutan beliau juga dijelaskan bagaimana pesatnya pertumbuhan media komunikasi oleh pengguna media sosial, sehingga dampak menyebarluasnya informasi dari media sosial tersebut perlu dikendalikan oleh pengguna dengan menggunakan media sosial secara bijak. Acara selanjutnya adalah paparan materi oleh  bapak dar tim komunikasi presiden mengenai lima tipe karakter anak muda zaman now, mereka adalah creator (pembuat), enterpreneur (wirausahawan), explorer (penjelajah), scholar (cendekiawan), dan user (pengguna). 
Fasilitator dari tim komunikasi kepresidenan memaparkan materi tentang anak muda di zaman now
Ilustrator, Hari Prast, menjelaskan teknis lomba flash desain

Acara inti pada workshop ini adalah lomba flash desain yang diikuti oleh banyak desainer-desainer grafis muda, blogger, komunitas-komunitas, aktifis se-kota Makassar. Sebelum lomba diadakan terlebih dahulu dijelaskan teknis dan persyaratan lomba oleh ilustrator ternama Hari Prast. Beliau adalah ilustrator ternama dengan pengikut instagram sejumlah 35,3K yang  juga merangkap sebagai juri lomba desain. Kriteria penjuriannya adalah membuat poster dengan tema 4 tahun Indonesia kreatif dengan pesan yang cukup dan dibuat dengan kreativitas yang tinggi. Poster dapat dibuat menggunakan aplikasi aint, AutoCAD, 3DC.io — 3D Modeling, Adobe Photoshop Lightroom CC, Adobe Photoshop MIX, Corel Draw, Adobe Illustrator Draw, AirBrush, Snapseed, Canva,maupun desain manual diatas kertas menggunakan spidol dan alat tulis lainnya dll. Saya sendiri turut andil dalam lomba desain tersebut menggunakan aplikasi Canva, walaupun tidak menang saya sendiri puas dengan hasil desain saya. 
Poster hasil desain saya pada lomba flash desain menggunakan aplikasi Canva


Dalam acara ini disediakan banyak hadiah menarik oleh panitia. Ada pembagian hadiah buku di awal acara bagi mereka yang berani menyanyikan lagu nusantara secara karaoke dihadapan seluruh peserta workshop. Di tengah acara juga dibagikan buku oleh bapak dari tim komunikasi presiden yang tidak sempat hadir di acara tersebut. Walaupun tidak hadir,  bapak dari tim komunikasi presiden menampilkan dirinya melalui video virtual yang seakan-akan beliau hadir secara langsung di acara tersebut (cukup menarik juga). Tak hanya itu hadiah besar juga diberikan kepada pemenang lomba flash design, berupa uang tunai dan bingkisan menarik dari kemenkominfo. Dan yang paling seru adalah seluruh peserta yang hadir dalam acara tersebut memperoleh sertifikat keikutsertaan, bingkisan menarik berupa tas ransel keren dan uang saku senilai Rp 100.000,-

Hadiah tas ransel keren serta Sertifikat keikutsertaan yang dibagikan kepada seluruh peserta (termasuk saya)
Para pemenang lomba flash desain mulai dari juara harapan hingga juara utama

Foto bersama komunitas blogger Makassar Anging Mammiri

Foto bersama teman geng komunitas

Tips Bijak Menggunakan Sosial Media ala Izran Asnawi

Setelah mendengarkan sambutan dari Dirjen IKP Kemenkominfo RI, ibu Rosarita Nike Widyastuti, mengenai bijak menggunakan sosial media, mata hati saya terbuka selama ini tentang perlunya menyaring informasi yang akan kita peroleh dari dunia maya. Hal tersebut disebabkan dengan mudahnya kabar bohong alias hoaks dapat tersebar dengan mudahnya dalam hitungan detik. Semakin berita tersebut dibicarakan maka semakin populer berita tersebut, sehingga membuat kita percaya seakan-akan kabar tersebut benar padahal tidak valid sumber datanya. Mungkin kita pernah melihat judul berita di beranda Google yang tidak menggambarkan isi beritanya sendiri. Karena judulnya beritanya menarik, maka pembaca tertarik mengunjungi situs tersebut, dan tentunya situs yang banyak dikunjungi oleh pembaca adalah akan menaikkan indeks rating kepopuleran dari situs tersebut. Bila populer, situs tersebut akan banyak memperoleh pendapatan secara finansial. Mungkin kita pernah mengunjungi situs yang iklannya banyak, ya dari situ-lah uang dan pundi rupiah dapat mengalir.  Betapa sesungguhnya penyebar berita bohong memiliki banyak tujuan dari hal yang dilakukannya, antara lain memperoleh kepopuleran dan memperoleh pundi-pundi rupiah. Ingat menyebarkan berita bohong, merupakan pelanggaran UU ITE , yang berisi sebagai berikut (dikutip dari Kompasiana.com :

UU ITE N0.11 Tahun 2008 Pasal 28. (1) setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik, (2) setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukkan untuk menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).

Satu hal yang juga saya pelajari dari sambutan ibu Dirjen IKP Kemenkominfo RI, bahwa kita harus bijak menggunakan media sosial. Bijaknya pribadi tiap manusia dalam menggunakan media sosial perlu untuk menghindari kebocoran big data yang akan tersebar kepada pihak yang tidak berwenang. Pentingnya untuk bijak dalam menggunakan sosial media juga berdampak pada bagaimana aktivitas dan perilaku kita diatur oleh sosial media. Contohnya saja dengan banyak menonton video Youtube tentang kehidupan artis atau selebgram, pribadi kita akan selalu membanding-bandingkan diri kita dengan gaya hidup sang artis atau selebgram. Secara psikologis, kepribadian kita juga akan terpengaruh dari konsumsi dan tontonan kita di sosial media. Secara positif mungkin akan memberi dampak kepribadian yang baik bagi kita. Namun yang salah apabila konsumsi kita pada sosial media membuat kita menjadi pribadi yang buruk. Hal buruk lainnya yang juga dapat timbul apabila tidak dengan bijak menggunakan sosial media adalah timbulnya rasa malas dan non-produktif bagi diri apabila menjelajah sosial media dan dunia maya dalam waktu yang lama. Nah, maka dari itu kali ini saya akan membahas bagaimana cara mengelola sosial media dan selancar dunia maya kita secara bijak. Mari kita simak, ada empat, yaitu : 

1. Buatlah konten positif di setiap postingan anda
Di zaman milenial ini, sudah tidak seharusnya lagi kita membagikan postingan galau atau sedih kepada teman-teman di media sosial. Juga sudah tidak zamannya lagi untuk membagikan postingan berupa omelan, amarah, emosi, atau kicauan tak bermanfaat. Masalah yang anda hadapi cukup anda yang ketahui dan tidak perlu diketahui orang lain. Sebarkanlah konten-konten positif yang mampu memberi motivasi bagi teman-teman atau pengikut anda. Bagikanlah karya yang telah anda buat kepada teman-teman atau pengikut di sosial media, bukan bertujuan pamer, tetapi memperlihatkan bahwa anda produktif (menghasilkan sesuatu) atau menjadi motivasi bagi yang melihat. Konten positif yang dimaksud disini adalah momen bahagia, karya produktif dari hobi kesenangan anda, kejadian tertentu yang dapat menjadi berita penting, ataupun hanya sekedar membagikan konten lucu untuk menghibur jaringan anda di sosial media.

2. Jangan membagikan konten yang berbau pribadi dan dapat mengganggu privasi anda
Permasalahan pribadi yang anda hadapi cukup anda yang tahu dan tidak perlu seluruh dunia tahu. Bila seluruh dunia tahu permasalahan pribadi anda maka hal itu akan menjadi konsumsi masyarakat dan anda akan menjadi bahan gunjingan. Ingatlah bahwa tiap manusia punya privasi dan personalisasi. Sosial media hanya sebuah tempat untuk menghubungkan anda kepada teman-teman anda. Maka bagilah sesuatu hal yg penting untuk orang tahu, sekali lagi postingan anda mengandung konten positif bukan konten negatif, yang bisa saja menimbulkan perselisihan antara satu sama lain.

3. Jangan terlalu lama menjelajah dan berselancar di dunia maya
Menggunakan telpon pintar secara terus-terusan dianggap hal yang tidak produktif, sebab dalam dunia nyata menuntut kita untuk melaksanakan pekerjaan secara langsung. Misalkan saja anda hanya menghabiskan waktu berbarng di sofa sepanjang hari dengan menatap telpon pintar, sementara banyak pekerjaan rumah yang tidak terselesaikan. Apalagi ketika anda sedang berbicara dengan seseorang secara berhadapan, taruhlah telpon selular anda terlebih dahulu, dan fokuslah pada topik lawan pembicaraan anda. Sangat tidak sopan apabila anda, sambil mengobrol dengan lawan bicara sambil menggunakan telpon pintar. Gunakanlah skala prioritas anda. Apabila obrolan pada telpon pintar anda adalah lebih penting dibandingkan obrolan lawan bicara di depan anda, maka minta izinlah untuk menyelesaikan obrolan di telpon pintar terlebih dahulu.
Sesekali dalam hidup kita, dunia terasa nikmat apabila jauh dari dunia maya ataupun media sosial, walaupun hanya sejenak. Tidak semua momen dan hal harus dibagi ke sosial media. Menikmati momen yang ada di depan kita dan kita hadapi adalah hal ternikmat yang pernah ada, tanpa harus mengabadikan momen tersebut dengan mengambil foto dan mengunggahnya ke sosial media. 

4. Gunakan media sosial secara produktif 
Jadikanlah media sosial anda sebagai wadah yang menghasilkan sesuatu. Misalkan saja, anda dapat menggunakan sosial media untuk berjualan dagangan anda secara daring (tapi ingat, buatlah akun sosial media yang berbeda dengan akun pribadi anda, jangan berjualan di akun pribadi). Atau bagikan momen menyenangkan anda dengan membuat blog perjalanan atau membuat saluran di platform Youtube melalui video blog. Apabila banyak yang membaca atau banyak yang menonton, maka anda dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Atau misalkan saja anda memiliki hobi kesenangan, misalkan merajut, bagilah foto-foto hasil karya rajutan anda di platform Instagram, secara konsisten dengan foto yang bagus. Siapa tahu ada yang melirik karya anda dan tertarik membelinya.

Nah, menurut teman-temin, apakah masih ada tips lain agar bijak menggunakan sosial media ? Ketik komentar kalian di kolom bawah ya ...



Baca selengkapnya

Selasa, 05 Februari 2019

Suara Hati Teman-Teman Difabel Netra dalam Tusiwork Fest 2019


Pada hari Rabu, tanggal 26 Januari 2019 lalu, saya mengikuti acara yang sangat bagus sekali dan sangat memotivasi saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Acara tersebut bernama " Tusiwork Fest 2019" yang dilaksanakan di Go Food Festival Karebosi Link. Acara ini diselenggarakan oleh komunitas sukarelawan pendidikan bernama Tusiwork dengan kepanjangan "Tunanetra Sighted Network". Yup dari nama kepanjangannya saja sudah kelihatan komunitas ini bergerak di bidang pendidikan terkhusus kepada pemberdayaan kaum difabel netra. Saya sendiri sebenarnya sudah tergabung dalam komunitas ini sejak setahun lalu, dan mengambil peran sebagai guru bahasa inggris, bersama para sukarelawan lainnya.
Acara ini diselenggarakan sebagai wujud akhir terleselesaikannya angkatan pertama kelas pelatihan kepada kaum difabel netra yang diadakan oleh Tusiwork. Kelas tersebut antara lain kelas Bahasa Inggris, kelas Komputer, kelas Pemrograman, dan kelas Literasi (Kepenulisan). Karena acara ini diadakan di area keramaian Go Food Festival, tentunya tujuan acara ini diadakan untuk menyuarakan dan sosialisasi pentingnya persamaan hak antara kaum difabel dan non-difabel, agar kaum difabel tidak memperoleh diskriminasi oleh masyarakat, dan referensi bagi  pemerintah terhadap peningkatan fasilitas publik kepada kaum difabel, utamanya kaum difabel netra. 

Mau tahu keseruan acaranya? Berikut ulasan acaranya

Kemeriahan Acara Tusiwork Fest 2019

Jadi acara ini dirangkaikan atas beberapa kegiatan.  Kegiatan pertama dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an oleh salah satu siswa SLB YAPTI (sekolah tunanetra yg ada di Makassar) yakni Masyita yang berumur 7 tahun. Suara merdu yang dilantunkan Masyita mampu menyejukkan hati sekaligus menggetarkan hati para pendengar yang ada di acara Tusiwork Fest 2019 dan pengunjung Go Food Festival. Masyita sendiri adalah penyandang tunanetra yang mampu menghafalkan Al-Quran layaknya hafidzhah cilik lainnya.
Kegiatan selanjutnya adalah Talkshow Interaktif dengan tema "Prestasi Mengubah Persepsi" yang menghadirkan kepala Bagian Jaminan Kesejahteraan Sosial DinSos Kota Makassar La Heru S.Sos, M.Si, beserta dua orang kaum difabel netra binaan sekolah YAPTI, yakni Nur Syarif Ramadhan dan Riska Arumdapta. Mereka berbagi pengalaman bagaimana keberadaan dan diskriminasi para kaum difabel netra ditengah publik non-difabel. Sementara sebagai pihak birokrat yang hadir, bapak La Heru menjelaskan bahwa kaum difabel netra perlu memperoleh persamaan hak di tengah diskriminasi oleh kaum non-difabel. Nur Syarif Ramadhan sendiri adalah penyandang difabel netra dengan segudang prestasi dan aktif menyuarakan isu-isu kaum difabel pada berbagai media. Nur Syarif Ramadhan ini telah menyelesaikan pendidikan S2-nya dan membuktikan kepada masyarakat   bahwa kaum difabel juga bisa berprestasi. Penyandang tunanetra kedua adalah Riska Arumdapta. Riska ini adalah alumni sekolah YAPTI yang pandai bernyanyi. Melalui suara merdunya Riska telah meraih banyak prestasi di bidang kompetisi olah vokal nasional. Mereka berdua cukup memotivasi para peserta yang hadir termasuk saya sendiri.

Talkshow Tusiwork Fest 2019 "Prestasi Mengubah Persepsi"

Foto bersama para narasumber Talkshow "Prestasi Mengubah Persepsi". Dari Ki-Ka : Sarah Fadhillah (MC); Makmum Ashari (Ketua Panitia) ; La Heru S.Sos (kepala Bagian Jaminan Kesejahteraan Sosial DinSos Kota Makassar) ; Nur Syarif Ramadhan (juara lomba esay se-asia pasifik) ; Riska Arumdapta (kaum difabel juara lomba nyanyi lokal dan nasional) ; Citra Pratiwi (moderator dan co-founder Tusiwork).

Acara inti selanjutnya adalah peluncuran buku bertajuk "Menembus Batas Jarak Pandang" yang ditulis oleh para kaum difabel netra siswa kelas Tusiwork bersama sukarelawan pengajar. Buku ini berisikan tentang kisah kehidupan sehari-hari kaum difabel netra, yang tentunya dari tulisan mereka tersirat pesan bagaimana sebenarnya masyarakat kaum non-difabel menilai mereka. Selain itu buku ini juga berisi curahan hati mereka tentang seberapa pentingnya menyuarakan hak-hak persamaan kaum non-difabel, agar memperoleh penghidupan yang layak di mata negeri ini. Peluncuran buku ini menghadirkan pembicara yang terlibat dalam penulisan buku ini, salah satunya adalah saya sendiri, bersama Sultan A Munandar (yang juga pengajar kelas literasi), Muhammad Fadhli dan Syarif Sulaiman (penyandan difabel netra). Buku ini sebenarnya merupakan rangkaian tugas para siswa dalam kelas literasi untuk menulis tentang kehidupan mereka yang akhirnya dikumpulkan menjadi satu buku sebagai wadah untuk menyalurkan aspirasi mereka.
Launching Buku "Menembus Batas Jarak Pandang" . Dari Ki-Ka Isran Asnawi (me) ; Syarif Sulaiman (siswa difabel netra Tusiwork) ; Sultan Munandar (pengajar kelas literasi Tusiwork) ; Muh Fadhli (siswa difabel netra Tusiwork).

Acara ini sangat menarik perhatian pengunjung dengan penampilan hiburan musik dari Ruang Baca, serta penyandang kaum difabel netra yang berbakat dalam menyanyi dan musik, yakni Niko, Ade, dan Marsel. Selain itu ada juga acara musikalisasi puisi yg juga dari penyandang difabel netra, Risya. Mereka semua menampilkan keahlian mereka dalam bakat masing-masing, dan tentunya menghibur para peserta Tusiwork Fest 2019 dan pengunjung Go Food Festival yang hadir di acara itu. Para peserta yang terhibur dalam acara ini mungkin menganggap penampilan kali ini spesial sebab para penampil adalah di luar dari biasanya yakni kaum difabel netra. Penampilan dari grup musik ruang baca juga cukup memukau dengan lagu santai mereka namun bermakna, yang berjudul "separuh puisi". Grup musik yang terdiri dari pasangan pria wanita ini aktif melantunkan lagu sambil mengkampanyekan gemar membaca melalui penampilan mereka.
Antusiasme pengunjung dan peserta dalam acara Tusiwork Fest 2019

Foto bersama kaum difabel netra dan para pengunjung acara Tusiwork Fest 2019

Suara Hati Kaum Difabel Netra dan Difabel Lainnya

Acara Tusiwork Fest ini membukakan mata hati kita bahwasanya banyak kaum diluar sana yang membutuhkan perhatian kita, dalam hal kaum difabel netra tidak butuh dikasihani, melainkan butuh dipersamakan hak dan derajatnya dengan kita.
Contoh saja celotehan teman kita Rizka Arumdapta yang juga kaum difabel netra, "dari kecil kita disekolahkan di SD-LB, SMP-LB, SMA-LB, apakah juga terus-terusan akan bersekolah di universitas LB juga ? Makan di restoran khusus LB, menikah dengan sesama LB , bergaul dengan sesama LB juga ?". Memang benar bahwasanya kaum difabel tidak harus bergaul dan berada dalam lingkungan LB secara terus menerus. Mereka butuh untuk keluar dari zona nyaman mereka agar memperoleh hak yang sama antara kaum difabel dan kaum non-difabel.
Kaum difabel tidak harus bersekolah dalam sekolah luar biasa, mereka dapat saja bersekolah di sekolah umum bersama siswa kaum non-difabel. Hal ini bertujuan agar siswa difabel tersebut mampu beradaptasi dengan lingkungan umum. Kaum difabel butuh berada dalam perspektif kaum non-difabel sehingga mereka tidak terus-terusan berpikir bahwa mereka adalah orang dengan keterbatasan, mereka dapat mengatur dirinya sebagai kaum non-difabel yang tidak memiliki keterbatasan dan beraksi layaknya orang normal. Pada dasarnya kaum difabel mampu berkembang tumbuh mandiri dalam keterbatasan yang dimilikinya. Dalam realita masyarakat, kita lah kaum non-difabel yang memetakan letak kaum difabel berada pada tingkat berapa, namun yang seharusnya tidak ada pemetaan tingkat-tingkat yang kita berikan terhadap setiap orang, termasuk kepada kaum difabel.
Contoh lainnya, kaum difabel seharusnya dapat dengan leluasa berjalan sendirian di tengah kota dan tempat umum menggunakan fasilitas yang ada dengan leluasa. Mereka tidak seharusnya berjalan di trotoar tanpa harus takut tertabrak tiang listrik. Mereka seharusnya dapat dengan leluasa menyeberang jalan raya tanpa harus takut tertabrak mobil. Mereka seharusnya dapat dengan mudah naik transportasi umum tanpa harus takut tersesat atau salah jalan. Mereka seharusnya dapat dengan mudah makan di restoran tanpa harus takut salah pesan menu makanan. Mereka seharusnya bersekolah di sekolah umum seperti kaum normal lainnya tanpa harus takut kesulitan belajar karena keterbatasannya dibandingkan siswa yang lain.

Solusinya ? 

Masyarakat kaum non-difabel perlu mengubah perspektif tentang keberadaan mereka, bahwa mereka seharusnya tidak dikasihani, melainkan diperluas ruang geraknya tanpa batas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara jangan pernah merendahkan keterbatasan yang dimiliki kaum difabel. Dengan keterbatasan mereka, justru mampu memaksimalkan indera mereka yang lain. Misalkan kaum difabel netra terbatas dalam melihat, makan mereka mampu memaksimalkan indera pendengarannya, dengan cara aktif bermain musik atau olah vokal. Tak salah bila banyak kaum difabel netra yang sangat berbakat dalam hal bernyanyi dan musik. Karena mereka tak mampu melihat, bukan berarti mereka tak bisa membaca buku dan mengakses komputer, justru mereka dapat mengakses semua hal tersebut, bshkan menjadi penulis yang handal. Saat ini sudah banyak beredar buku audio atau buku elektronik yang dapat diakses oleh kaum difabel netra. Selain itu juga, sudah banyak komputer yang menghasilkan luaran berupa suara yang dapat diakses kaum difabel netra. Dengan prestasi yang mereka hasilkan, sangat patut diapresiasi dan diacungi jempol dan menjadi motivasi bagi kita, bahwa mereka saja dengan keterbatasannya mampu menghasilkan karya, kenapa kita tidak?

Pentingnya peran pemerintah juga sangat berpengaruh dalam hal ini. Melalui banyaknya media yang menyuarakan hak kaum difabel netra, seharusnya pemerintah mampu mendengarkan aspirasi mereka dengan banyak membangun fasilitas umum yang dapat diakses kaum difabel. Contohnya setiap tanda jalan atau tanda-tanda di tempat umum diselingi dengan huruf timbul, atau lampu jalan yang dapat bersuara sehingga memberi kode kepada kaum difabel apakah sudah dapat lewat atau tidak. Sekolah-sekolah umum juga seharusnya dapat menerima siswa kaum difabel tanpa membedakan atau pandang bulu. Siswa bersangkutan cukup dapat didampingi oleh kaum non-difabel yang dapat membantu aksesibilitas dalam menangkap ilmu dan pelajaran di sekolah, agar tidak mengalami ketertinggalan akibat harus beradaptsi dan sama dengan siswa umum.

Hingga saat ini sudah banyak komunitas-komunitas sosial yang tercatat dalam dinas sosial dalam berperan untuk pemberdayaan kaum difabel. Tugas kita sebagai kaum non-difabel adalah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, guna meningkatkan kesadaran kita terhadap persamaan hak mereka. Selain itu juga kita dapat belajar bagaimana bertenggang rasa dan peduli kepada sesama, sebab manusia adalah makhluk sosial. Disamping itu, kita dapat belajar dan meningkatkan ilmu yang kita miliki dengan  berbagi kepada mereka, sebab "tidak harus sempurna untuk dapat berbagi kepada sesama".


Baca selengkapnya

Minggu, 20 Januari 2019

Get To Know Each Other




My Basic Profile

Nama lengkap saya Izran Asnawi. A lecturer, healthy, sugar-phobia, non-smoker, good guy, and love to share. Based in Morowali-Makassar-Bulukumba. 

What things you could label me as my bio

1.) Sangat menyukai hal yang berbau fotografi walaupun tidak memiliki kamera. Everything start from smartphone photography. 
Karya Food Photography


2.) Yes, i am a coffee lover, but not a freaky one. Awalnya suka kopi, karena saya adalah heavy sleeper dan gampang ngantuk di saat jam-jam aktif. Baca lebih lengkapnya di artikel saya Ada Berbagai Kisah dari Secangkir Kopi 

Cerita tentang kopi

3.) Seorang dosen muda berstatus asisten ahli di salah satu kampus vokasi negeri di Morowali, Sulawesi Tengah. 

Interesting Fact about me

1.) I love to sing but you can call ambulance first. Yup, saya sangat suka menyanyi dan saya lampiaskan hobi ini melalui sosmed karaoke yang terkenal yakni "Smule". Mungkin ada yang pernah pakai. ? Namun bagi saya "sing is just for fun" and to release stress".
Do I really look like a chinese ?

2.) Some people might think that i have a blood of chinese, but the fact that i am not. I am a real local. Ayah saya asli suku bugis Bulukumba dan Ibu saya adalah asli suku Makassar dari Bantaeng. Setiap kali bertemu orang baru, sudah hampir seribu orang yang mengira saya memiliki darah chinese. Mungkin karena mata saya yang sipit, dan warna kulit yang agak keputihan.  

3.) Suka makan tapi nggak gemuk, kurus juga nggak. Because sometimes i am freak at workout. Tiap hari sebelum memulai hari, olah raga 7 menit dulu dengan aplikasi  "7 Min Workout". Atau lari-lari kecil sekitaran kompleks. Saya juga tergabung dalam komunitas Freeletics biar tetap fit dan bugar tiap saat. 

4.) Beberapa orang mungkin akan mengira bahwa saya adalah tipe orang serius, gak bisa bercanda, nerdy, kutu buku, karena latar belakang pendidikan saya sebagai sarjana Kimia dan Magister Teknik Kimia. Yah mungkin kesan pertamanya karena kimia itu susah, rumit, atau apalah, sehingga pasti orangnya ngga gaul or something. Namun semua praduga tersebut salah. I am an easy going person, and i have a sense of humor.  Bahkan beberapa orang mengira saya berasal dari jurusan sosial, komunikasi, ekonomi, politik, maybe? (jika pertama kali bertemu saya, dan tidak tahu latar belakang pendidikan saya). Intinya tidak semua anak sains itu nerd.

5.) Topik pembicaraan yang akan membuat saya cerewet adalah sains, lingkungan, pendidikan, dan makanan. Namun topik yang membuat saya diam, dan cukup menyimak adalah politik.

6.) Blue Navy lover. Ya, merupakan pecinta warna biru dongger (istilah bahasa indonesia untuk Blue Navy). Warna cukup solid dan mudah dipadu padankan dengan warna netral lain. Warna ini juga cukup menggambarkan karakter saya. 
Blue Navy Lovers


About this blog

Saya berbagi tentang opini, film, buku, pengalaman, jalan-jalan, dan makanan. Semua berawal dari kopi. Ketika menulis draf pasti sambil minum kopi. Favorit saya adalah kopi Toraja dengan campuran jenis arabika dan robusta, dengan rasa yang halus, non-asam, dan aroma yang kuat. 
Baca selengkapnya

Kamis, 17 Januari 2019

5 Bidang Ilmu yang perlu ditekuni untuk menunjang karir dan kehidupan (In My Version)


Hakikat hidup menjadi manusia adalah menjadi baik dan lebih baik. Untuk menjadi lebih baik tentunya harus belajar. Belajar tidak harus dikenyam dengan pendidikan formal, tetapi juga non-formal melalui kegiatan pelatihan, atau pun nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat kita peroleh di setiap kita bergerak dan bernafas. Ketika melakukan kesalahan, kemudian memperoleh dampak buruk dari kesalahan tersebut, kemudian tidak ingin mengalami dampak buruk tersebut, maka tentunya kita tidak ingin mengulangi kesalahan tersebut. Maka secara tidak langsung, manusia tersebut mengalami proses pembelajaran, atau kata lain dia sedang belajar. Sebab salah satu indikator belajar, adalah berusaha menjadi baik dari yang tidak baik. 

In my own persperctive religious belief, dikatakan bahwa "tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina" dan bahkan juga dikatakan bahwa "tuntutlah ilmu hingga ke liang lahat", hal ini menandakan bahwa pentingnya hakikat mencari ilmu dalam agama kita. Bagi diri saya sendiri, proses pembelajaran untuk pendidikan formal telah saya capai hingga dibangku pascasarjana alias S2. Tentunya proses untuk mencapai penyelesaian dari jenjang ini tidaklah mudah. Butuh pengorbanan mulai tenaga, waktu, hingga materi. Oh iya faktor nilai dan moril dan keluarga juga berpengaruh kenapa saya harus lanjut dan menyelesaikan pendidikan hingga ke S2. 

Sebenarnya hakikat hidup manusia dalam mengenyam pendidikan adalah tidak harus bagaimana kita mencapainya melalui bangku sekolah formal. Ada juga kok yang sukses tanpa harus lulus SMA, bahkan sekarang sudah jd pengusaha sukses. Itu semua tergantung dari kebutuhan ilmu yang kita inginkan dalam hidup ini. Toh bila kebutuhan utama kalian dalam hakikat kehidupan hanya berorientasi uang, maka bersekolah lah di sekolah bisnis, atau mulai membangun bisnis tanpa harus bersekolah, sebab pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Ada juga orang tua yang menyekolahkan anaknya melalui home schooling. Secara langsung orang tua tersebut telah menerapkan pepatah "buku adalah guru yang paling baik". Trus adapula ada yang lanjut kuliah hingga S2 dan S3, karena merasa bahwa ilmu spesifik yang diperoleh saat S1 tidaklah cukup, maka untuk menjadi seorang spesialis orang tersebut memutuskan untuk lanjut ke jenjang yang lebih tinggi agar semakin ahli.

Setiap manusia juga terkadang tidak pernah puas terhadap apa yang telah ia peroleh. Sudah merasa pintar namun selalu merasa kurang tehadap apa yang telah ia ketahui. Termasuk topik yang akan saya bahas satu ini, mengenai "lima pengetahuan yang ingin saya pelajari di luar bidang ilmu yang telah saya tekuni". Saat ini saya telah menekuni ilmu kimia dan teknik kimia hingga ke jenjang pascasarjana. Namun seiring berjalannya waktu dan zaman, manusia dituntut untuk memperbarui ilmu yang dimilikinya. Apalagi kita hidup di zaman milenial ini yang menuntut kita untuk mengikuti perkembangan zaman agar tidak lapuk dimakan oleh waktu. Misalkan saja, lulusan ahli arsitektur di tahun 90an harus memperbarui ilmunya melalui aplikasi Autocad agar mampu menggambar desain konstruksi di dunia digital, yang sangat berbeda dengan di tahun ia belajar yang mengharuskan menggambar secara manual. Lulusan ahli komputer tahun 90an, harus belajar komputer di zaman milenial saat ini, sebab perkembangan perangkat teknologi semakin meluas dan sangat berbeda di tahun 90an kala itu. 

Termasuk diri saya nih, saya akan berbagi, ilmu apa saja yang ingin saya tekuni di luar bidang saya dan menurut saya bidang ilmu ini penting untuk dipelajari semua kalangan. Misalkan saya sudah belajar tentang kimia, masa iya belajar kimia terus hingga tua nanti. Tentunya ada bidang ilmu lain yang menunjang kehidupan yang bersinergi satu sama lain. Semua bidang ilmu yang saya bahas di bawah ini adalah ilmu yang ingin saya tahu, dan tidak hanya sekedar tahu melainkan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja sih bidang ilmu itu? Yuk mari kita simak!

1. Fotografi

Belajar fotografi (Source : Metro Asahan)

Yup, bidang yang satu ini tergolong bidang ilmu estetika dan menggambarkan seberapa kuat jiwa estetika yang ada dalam diri seseorang. Setiap manusia punya jiwa estetika dalam dirinya masing-masing. Mungkin ada yang diam-diam suka bernyanyi, ada yang suka main musik, ada yang suka menari, ada yang suka melukis, ada yang suka melawak, semua hal tersebut adalah nilai estetika dan luarannya adalah keindahan. Bagi diri saya pribadi, saya sangat tertarik menekuni keindahan yang diekspresikan oleh panca indera penglihatan, yakni mata. Berbicara masalah fotografi, keindahan objek yang ditangkap oleh mata adalah hal yang paling penting. Nah bagian minat seni saya bisa saja ada di bidang fotografi ini, sebab senang sekali melihat obyek foto yang bagus dan bagaimana membidik menggunakan kamera untuk memperoleh hasil yang bagus.
Di zaman yang mutakhir ini, akses penggunaan kamera sudah gampang dilakukan mengingat hampir seluruh masyarakat indonesia sudah punya smartphone. Nah karena kemudahan akses itulah, kita harus mampu mengaplikasikan ilmu fotografi minimal mampu mengambil gambar foto teman dengan baik. Kan enak juga tuh kalo misalkan diminta fotoin teman dan hasilnya bagus, yang ngga cuma asal jepret saja. Misalkan memperhatikan komposisi cahaya, memperhatikan posisi dan angle terbaik, ya cukup poin itu saja sudah dianggap kita mempelajari dasar fotografi.

Throwback ketika mengikuti workshop Food Photography bersama Food Blogger bersama Kak Winarniks

Salah satu hasil karya foto saya Workshop Food Photography by Jiewa Vieri

Karena belum punya kamera DSLR, Akhir-akhir ini saya lebih menggunakan kamera handphone, dan memaksimalkan fungsi kamera handphone tersebut agar memperoleh hasil   yang bagus layaknya kamera profesional. Menurut saya ilmu fotogafi ini cukup rumit lho karena lumayan bermain logika di dalamnya.. Hal yang ingin saya pelajari dalam bidang ini adalah mampu menguasai semua istilah fotografi dan mengaplikasikannya dalam membidik foto. Sehingga tidak salah bila banyak orang yang sekolah di bidang ini agar ahli di profesi  yang ia tekuni. Bagaimana mengatur porsi cahaya, memanipulasi jumlah cahaya, hubungan antata ISO, fokus, sensitivitas, dll. Bagi saya pribadi, saya sangat ingin ahli di bidang fotografi minimal bisa membuat teman puas ketika difoto oleh saya. Kuncinya adalah latihan. Bagi diri saya sendiri, bidang ini tidak perlu menjadi profesi, cukup dengan menekuni sebatas minat dan kesenangan.

2. Psikologi

(source : Hello Sehat)

Entah kenapa saya merasa tertarik untuk mempelajari bidang ilmu ini, mengingat bahwa di zaman sekarang ini sangat perlu mempelajari karakter dan watak seseorang untuk menunjang kehidupan yang kita jalani saat ini. Karakter rekan kerja atau teman baru misalkan. Terkadang baru melihat secara fisik saja, kita sudah mampu menilai watak orang tersebut. Lantas setelah kenal lebih lama, ternyata watak yang kita prediksikan adalah salah. Nah dalm ilmu psikologi inilah kita belajar mengenai pola atau tren terhadap watak dan perilaku seseorang. Banyak yang bilang, bidang ilmu psikologi adalah bidang ilmu sosial berasa ilmu alam, sebab sebenarnya ilmu ini masuk dalam ruang lingkup ilmu sosial (mempelajari hubungan manusia satu sama lain) namun di lain pihak juga banyak dibahas fenomena alam di dalamnya, yang termasuk anatomi fisik manusia dari sisi biologis.

Bagi diri saya pribadi saya sangat tertarik mendalami ilmu ini, karena terkadang saat bertemu orang baru, saya sangat penasaran mengetahui perilaku orang tersebut tanpa harus mengenalnya lebih jauh. Bagi pribadi secara umum, ilmu ini cukup penting sebab mampu menunjang kehidupan kita dalam bersosialisasi dengan orang sekitar. Setidaknya karena telah mengetahui karakter psikologis seseorang kita mampu menciptakan tenggang rasa dan pengertian satu sama lain. Atau bisa jadi kita mampu menjadi teman yang baik bagi semua orang karena mampu menempatkan diri dengan tepat, melalui penerapan ilmu psikologi yang kita miliki.  Untuk mempelajarinya tidak harus dengan mengambl pendidikan formal kembali. Boleh saja dengan membaca buku-buku psikologi atau motivasi dan boleh juga dengan banyak bergaul dengan anak psikologi. Bagi saya pribadi, ilmu psikologi  mampu menunjang bidang ilmu yang kita tekuni saat ini. Misalkan saja saat ini, saya berprofesi sebagai pengajar ilmu teknik kimia di salah satu kampus akademi di Kota Makassar. Maka merupakan suatu hal yang penting bagi saya untuk membangun strategi pengajaran melalui pengetahuan karakter mahasiswa yang saya ajar. Dengan demikian, ilmu psikologi ini bersinggungan dengan profesi yang saya tekuni saat ini, sehingga saya merasa bahwa kebutuhan ilmunya berasal dari hal tersebut. 

3. Programming

Belajar ilmu programming (source : FintechNews)

Yup, bidang ilmu sangat lah penting di zaman milenial. Toh apa-apa semua dijalankan menggunakan aplikasi. Mau makan buka aplikasi, mau belanja buka aplikasi, mau berkendara buka aplikasi, mau belajar buka aplikasi, mau nonton buka aplikasi, mau berkomunikasi buka aplikasi, apa-apa buka aplikasi.  Kan keren juga tuh kalau kita tidak hanya sekedar menjadi pengguna namun sebagai pembuat yang akhirnya bisa digunakan oleh banyak orang. Atau minimal kita mampu menyunting aplikasi sampai ke ranah HTML untuk disesuaikan dengan kebutuhan kita. Misalnya pada kasus blogging, template tema blog kita ada yang ingin dimodifikasi (misalkan saja mengubah tata letak atau font huruf judul blog). Bila ingin mengubah tentunya kita harus masuk ke ranah HTML dan mengutak atiknya. Saya sendiri belum pernah merasakan belajar programming. Namun katanya belajar programming kita akan banyak dihadapkan persoalan matematika, permodelan, dan logika. Setahu saya dimana-mana yang namanya permodelan memang cukup rumit di awal namun luarannya sangatlah bermanfaat untuk kita aplikasikan dalam kehidupan sehari (contoh yang pernah saya pelajari adalah ilmu permodelan matematika untuk teknik). Nah dalam hal pemrograman ini kita belajar pemodelan agar sistem yang ingin kita bangun dapat berjalan otomatis sehingga mempermudah pekerjaan manusia.

4. Digital Marketing


Menjual produk berbasis online melalui Digital Marketing (Source : Gurmedijital)
Ilmu digital marketing hingga saat ini menjadi ilmu baru yang sangat berkembang di zaman milenial ini. Zaman tahun 90-an mungkin ini belum ada, karena dunia digital pada saat itu belum merajalela seperti sekarang ini. Saya pernah mengikuti pelatihan digital marketing beberapa waktu lalu dan menurut saya, bidang cukup kompleks dan rumit, namun manfaatnya besar sekali dalam dunia pemasaran produk. Jadi ilmu digital marketing ini cukup penting bagi kalian yang ingin terjun di bidang bisnis dan penjualan. Maklum lah kan ya, di era milenial ini seharusnya kita harus memiliki yang namanya passive income, yaitu penghasilan tambahan dari penghasilan utama. Nah passive income itu bisa kita peroleh salah satunya dengan berdagang atau bisnis. Saat berbisnis, ilmu digital marketing sangat membantu dalam meningkatkan omset.

Misalkan saja nih, kita mau jualan secara daring produk baju yang kita miliki. Dalam dunia digital marketing, jualan baju secara daring tidak hanya sekedar posting produk yang kita jual ke sosial media yang kita punya dan mencari pelanggan di sekitar ruang lingkup pertemanan kita. Dalam dunia digital marketing kita diajarkan bagaimana menganalisis perilaku pasar/pelanggan yang sesuai dengan barang yang kita jual. Setelah diperoleh hasil analisis pasar tersebut, mulai lah  kita mengatur strategi agar barang yang kita jual terpromosikan secara tepat kepada pelanggan tepat yang kita peroleh dari analisis pasar sebelumnya. Apabila sudah berjalan, maka dengan mudahnya kita mengalami banjir orderan karena pengaturan promosi jualan yang kita lakukan sebelumnya. Nah dalam dunia digital marketing inilah kita belajar metode dan strategi yang dilakukan untuk analisis pasar/pelanggan.

Pernah ngga sih kalian kepikiran terhadap suatu hal, misalkan anda merasa kekurangan stok baju kerja di lemari. Ketika berselancar di dunia maya, misalkan saja baru buka Instagram, eh malah tiba-tiba muncul promosi iklan toko online yang menjual baju-baju kerja yang trendy dan keren. Nah yang seperti itulah yang dikerjakan dalam dunia digital marketing. Sistem komputer yang ada mampu mendeteksi perilaku pelanggannya, dan membawanya menuju yang dibutuhkan. Jadi sebenarnya sistem algoritme komputer sudah kenal dengan perilaku kita yang sedang membutuhkan suatu barang, dan dengan otomatis sistem algoritme tersebut membawa kita menuju yang kita butuhkan.  Menurut saya setelah mempelajari hal tersebut, cukup rumit dan membutuhkan waktu yang banyak. Bahkan bagi saya perlu ada sekolah khusus untuk digital marketing ini. Tapi manfaatnya tentu sangat terasa apabila orderan dan pesanan datang secara berkala. Diawalnya memang cukup sulit mengatur analisa pasar, namun hasilnya sangat memuaskan apabila strategi diatur secara tepat.
Saya sendiri ingin menekuni bidang ini, karena saya punya cita-cita ingin punya bisnis secara daring sebagai pekerjaan sampingan. Pekerjaan utama yakni mengajar tetap harus berjalan dengan permanen sedangkan bisnis usaha berjalan di sela-sela waktu. Saya pernah menjalani bisnis jualan produk makanan yang saya pasarkan secara daring dan hal tersebut sangat menyenangkan, sebab tidak mengambil banyak ruang dan efektif secara waktu.

5. Ilmu Statistika


Diagram-diagram penyajian data dalam ilmu statisika (Source : Swanstatisic)

Menurut saya ilmu statistika sangat berhubungan dengan hampir semua cabang ilmu. Tidak hanya sekedar belajar menghitung nilai rata-rata, modus, dan median, atau sekedar menyajikan data dalam bentuk diagram, namun ada banyak hal yang berhubungan dengan statistika. Misalkan saja, kalian ingin presentasi di kantor dengan melaporkan hasil penjualan yang dilakukan selama setahun belakangan. Tentunya kalian mempresentasikan data berupa diagram yang banyak jenisnya. Selain itu, saat menyajikan data, tentunya data yang ingin disajikan telah dipilih-pilih kesesuaiannya dan layak untuk diperlihatkan dengan memperhatikan prinsip populasi dan sampel.

Contoh lainnya lagi nih, hampir semua cabang ilmu memiliki sub cabang ilmu metodologi penelitian untuk menunjang argumentasi data yang valid terhadap suatu teori. Nah setiap metodologi penelitian pasti menerapkan yang namanya ilmu statistika dalam hal penerapannya. Misalkan saja, dalam menghitung populasi suatu kepiting bakau di perairan Mangrove, tentunya harus ditentukan area  yang banyak sampel kepiting bakau yang dianggap representatif. Nah baru di tahap awal ini saja kita sudah mengaplikasikan ilmu statistika yakni Populasi dan Sampel.

Terus contoh dalam ilmu pertanian, kita ingin menghitung tinggi tanaman yang tumbuh berdasarkan formulasi pupuk yang kita buat, maka dibuatlah Uji Anova (Analisis of Varians) untuk mengetahui seberapa variatif sih tinggi tanaman yang diperoleh. Trus ada juga yang namanya Standar Deviasi, yang menyatakan seberapa besar kesalahan atau penyimpangan dapat terjadi pada proses pengukuran. Semakin tinggi SD menyatakan semakin tinggi pula kesalahan atau penyimpangan dilakukan.
Jadi sebenarnya aplikasi ilmu statistika ini cukup banyak dan sangat menunjang berbagai profesi. Apalagi untuk seorang peneliti sangat rentan dengan yang namanya pengolahan data. Nah pengolahan data ini lah yang berhubungan dengan statistika. Bagi saya pribadi, saya perlu menekuni ilmu lebih lanjut sebab pekerjaan yang saya tekuni saat ini menuntut untuk mampu mengolah berbagai jenis data yang tidak hanya berupa data tunggal, melainkan data kelompok yang harus saya olah menggunakan prinsip statistika yang belum pernah saya peroleh sebelumnya.

Nah, teman-temin inilah beberapa bidang ilmu yang penting bagi pribadi saya untuk ditekuni demi mengobati raus haus akan ilmu. Kalau teman-temin, pengen belajar apa saja ? Ingat belajar itu kita laksanakan sepanjang hidup kita. Ingat pula tidak ada kata terlambat untuk belajar. Learn it till you make it. Yuks share di kolom komentar bawah :)

Baca selengkapnya

Selasa, 15 Januari 2019

Ada berbagai Kisah dari Secangkir Kopi


Entah kenapa akhir-akhir ini sangat suka dengan kopi, padahal waktu kecil sangat tidak suka dengan yang satu ini karena rasanya yang pahit. Namun seiring berjalannya waktu, saya merasa membutuhkan energi yang lebih untuk melakukan sesuatu, dan salah satunya dapat saya suplai dari kopi. Menurut penelitian, kafein yang dikandung kopi adalah senyawa struktur kimia, yang apabila masuk ke dalam tubuh akan bereaksi bersama neurotransmitter pada jaringan saraf untuk memberi sinyal kepada otak dan mata, yang efeknya membuat kita jadi tidak mengantuk. Hingga saat ini, minuman ini menjadi favorit saya kapanpun dan dimanapun berada. Dengan kopi saya dapat menemukan banyak inspirasi dan ide untuk melakukan berbagai hal. Mulai dari kerja laporan, membuat bahan ajar, kerja tugas, hingga menulis artikel, semua berawal dari energi yang ditularkan oleh kopi. Maka dari itu , tema yang saya angkat untuk blog saya adalah its all about coffee. But why it should be coffee?
Kalian baru membuka blog saya, langsung ada tulisan header bertuliskan “Lets Ngopi”. Belum lagi ada banner dengan gambar secangkir kopi, dengan quotescoffee could boost up my day”. Yup, emang thats true, dengan kopi bisa membangun semangat hari-hari saya. Dan sepertinya branding tentang kopi adalah hal yang tepat untuk menggambarkan blog saya secara keseluruhan. Berhubung dalam blog ini yang akan saya bahas adalah opini-opini pribadi dari berbagai topik (mulai dari sains, lingkungan, gaya hidup, film, buku, pendidikan, hingga politik), maka dari itu semua ide untuk menulisnya berasal dari semangat kopi. Yup, itulah alasan mengapa saya mengangkat tema kopi untuk blog saya. Namun tahukah anda, ada banyak hal unik dan menarik yang muncul dari secangkir kopi. Berikut hal-hal menarik tersebut :

Kafein dalam Kopi tidak hanya sekedar kafein

Secangkir kopi biar melek
  
Apabila ditinjau dari segi kimiawi, Kafein memiliki struktur dengan nama umum Tri-Methyl-Xanthin dengan rumus kimia (C8H10N4O2). Senyawa yang tergolong organik bahan alam ini adalah senyawa utama yang terkandung dalam biji-bijian kopi yang membuat ciri khas kopi itu pahit dan beraroma. Kalau saya menjelaskan semua hal nya secara kimiawi dari kafein, mungkin pembaca akan gagal paham (anyway, background saya adalah ilmu kimia). Namun yang harus kalian tahu dari kafein ini adalah senyawa organik ini (disebut senyawa organik karena tesusun atas unsur karbon yang cukup lengkap dan komplit) merupakan neurotransmitter dalam sistem syaraf. Apakah neurotransmitter itu? Neurotransmitter adalah senyawa yang dapat menghantarkan sinyal atau arus listrik dalam sistem syaraf makhluk hidup. Nah apabila dia menjadi transmitter maka zat ini akan membawa sinyal berupa pesan yang akan diolah oleh otak sebagai suatu pesan informasi yang khas untuk memberi respon ke dalam tubuh. Saya mengibaratkannya sebagai sebuah pesan atau sinyal (walaupun kenyataannya bukan pesan kayak sms atau chat gitu) seperti itu agar mudah dipahami, sebab beberapa referensi pun menjelaskannya dengan cara seperti itu. Nah pesan dan respon apa yang disampaikan menuju dan dari otak ? Itulah efek yang biasa kita rasakan bila habis minum kopi,  misalnya jadi melek dan susah tidur. Karena senyawa khas kafein inilah yang membuat kopi memiliki rasa yang spesial. Ada beberapa tumbuhan yang memiliki pigmen senyawa khas selain kopi, seperti senyawa Capcaisin pada tanaman cabai yang memberi rasa pedas, Minyak Atsiri pada tanaman serai yang memiliki khas aroma wangi, dan Limonen pada jeruk yang memberi khas aroma jeruk yang harum.

Ada nilai yang terkandung dalam secangkir kopi

The art of Coffee (pic originally taken by me)

Pernah nggak kalian datang ke kafe dan melihat betapa ahli dan mahirnya seorang barista dalam meracik kopi. Suatu hal yang harus kalian ketahui adalah tidak semua orang mampu meracik kopi. Tiap hari mungkin saja kita sering menikmati kopi kemasan di rumah, yang dibeli dari warung-warung terdekat, dan menikmatinya ketika sore hari di sore rumah. Kopi kemasan tersebut mungkin harganya murah yang hanya sekitar 1000 – 2000an per kemasan. Namun ketika datang ke kafe atau warkop harga secangkir kopi bisa saja lebih mahal 10 kali lipat dari harga kopi kemasan. Mengapa bisa seperti itu ? Tentu saja kopi kemasan rumahan memiliki cita rasa berbeda dengan racikan kopi asli sang barista. Ada banyak nilai yang harus dibayar ketika minum kopi di kafe dibandingkan dirumah.
Nilai pertama yang muncul dari secangkir kopi tersebut adalah kualitas. Berbicara masalah kualitas kopi, tentunya berasal dari bahan baku kopi itu sendiri, yakni kopi arabika atau kopi robusta. Bahan baku yang berkualitas akan menghasilkan secangkir kopi yang berkualitas pula. Beberapa penikmat kopi rela keliling Indonesia untuk mencari varietas kopi terbaik demi memperoleh kualitas secangkir kopi terbaik pula.
Proses Grinding Kopi

Penyaringan kopi melalui Espresso

Nilai kedua adalah proses. Meracik kopi ala barista, kafe, atau warkop tentunya membutuhkan serangkaian proses hingga memperoleh secangkir kopi yang berkualitas. Proses tersebut mulai dari pemanggangan, penghalusan, penyeduhan, dan penyaringan. Tahapan proses tersebut masing-masing memiliki tingkat kesulitan dan keahlian bagi penggunanya. Contohnya saja, proses menyaring kopi ada banyak macamnya, dan tidak sekedar menggunakan saringan teh yang ada di dapur rumah tangga kita. Proses penyaringan ada yang namanya teknik drip, Vietnam drip, Turkish coffee, french press, percolator, dan espresso (sebenarnya masih ada ada banyak metode lain). Itu lah sebabnya barista adalah tidak sekedar hanya seorang pelayan pembuat kopi, namun proses membuat kopi tersebut membutuhkan keterampilan khusus. Keterampilan khusus tersebut dapat berupa keterampilan penggunaan alat, urutan dalam melaksanakan prosedur hingga tata kelola waktu dalam membuat secangkir kopi yang nikmat. Hasilnya tentu saja tidak sekedar harus dibandingkan kopi kemasan yang tinggal seduh, namun jasa untuk proses pembuatan dibaliknya yang juga harus dihargai. 
Nilai ketiga adalah seni. Berbicara seni tentu berhubungan dengan keindahan. Setiap orang memiliki persepsi tentang seni yang berbeda-beda. Seni dalam kopi dapat tertuang dalam bentuk bagaimana orang tersebut menikmatinya, bagaimana seorang mampu membedakan jenis-jenis kopi hanya dengan mencium aromanya atau mencicipi rasanya. Kita sendiri mungkin pernah berpikir, bahwa kopi hanya memiliki satu rasa, yakni pahit, and thats all. Namun bagi pecinta kopi tentunya hal tersebut tidak berlaku. Dibalik rasa pahit kopi ada beberapa sub rasa yang terikut dibelakangnya. Mereka mampu melabeli rasa pahit kopi melalui tingkatan pahitnya, atau tingkat keasamannya, serta bagaimana paduan antara level asam dan level pahit tersebut menjadi kesatuan utuh untuk menciptakan secangkir kopi yang nikmat.Penuangan unsur seni dari kopi dapat juga terlihat pada mahirnya seorang barista membuat coffee/latte art. Rasa seni juga dapat muncul melalui bagaimana mereka menuangkan ide-ide pemikiran mereka melalui segala hal yang berhubungan dengan kopi. Contohnya saja ada seorang fotografer yang memiliki minat membidik objek berupa kopi atau pelukis yang objek gambarnya tentang kopi.  Atau ada pula seorang penulis yang topik tulisannya selalu membahas tentang kopi.

Ada cerita di setiap seruput kopi

Obrolan yang muncul dari secangkir kopi

Setiap orang yang datang ke warkop atau kafe akan bertahan lama-lama walaupun hanya memesan secangkir kopi. Yang membuat mereka lama adalah obrolannya. Dalam setiap seruput kopi pasti ada bahasan yang berbeda pula di setiap obrolannya. Intinya satu seruput, satu obrolan. Fenomena ini saya amati beberapa kali dengan mengamati perilaku beberapa orang sampel bapak-bapak yang saya lakukan tanpa serangkaian metode penelitian yang terstruktur. Yang masuk dalam kategori bapak-bapak menurut saya dapat berupa orang dewasa  berumur paruh baya sekitar kepala empat dan kepala tiga. Mereka  datang ke warkop dengan kumis tebalnya (walaupun tidak semua bapak-bapak berkumis tebal) bersama temannya (entah berupa rekan bisnis, reuni teman sekolah, atau handai taulan) dengan menikmati secangkir kopi. Sembari tertawa terbahak-bahak atau dengan senyum sunggingan  mereka kemudian mengambil cangkir kopi dan menyeruputnya. Apabila masih dalam keadaan panas maka menikmati kopi akan terdengar seruput khas. Intinya adalah satu seruput satu pokok bahasan. Secangkir kopi bisa saja dinikmati mulai dari tiga hingga enam kali seruput. Berarti dalam secangkir kopi secara kasar dapat menciptakan obrolan mulai dari tiga hingga enam topik bahasan.
Begitulah kopi mampu membentuk perilaku kita ketika sedang berada di warkop atau kafe. Secara tidak sadar diri kita mampu menciptakan kebiasaan unik hanya dari secangkir kopi. Duduk di warkop berlama-lama sambil membaca koran hingga secangkir kopi habis, dan duduk berjam-jam di depan notebook untuk sebuah laporan yang dalam tenggat waktu. Atau bisa saja duduk sembari bercanda tawa bersama teman yang hampir sepuluh tahun tidak bertemu dengan membahas memori masa lampu yang terbilang lucu bila dibahas di jaman sekarang. Mengapa harus kopi ? Kenapa ngga teh tarik, atau jus jeruk aja. Kenapa si bapak-bapak itu tidak memesan jus buah naga aja sembari baca koran. Ya jelas saja tentu beda ya, kopi tidak dinikmati bukan untuk memenuhi hasrat haus atau lapar layak nya jus jeruk, jus buah naga, teh tarik, taro drink atau semacamnya. Melainkan dinikmati untuk kebutuhan kita untuk bersantai dan menenangkan pikiran. What do you think ?  

Aroma dan rasa yang mampu membangkitkan semangat ?

Harumnya aroma kopi

Ketika mencium aroma kopi berbagai ide dan semangat inspirasi akan muncul. Berdasarkan yang saya baca dari sebuah situs, terdapat suatu penelitian yang membuktikan bahwa kopi mampu menigkatkan performa dan kinerja seseorang. Dua orang peneliti di Amerika Serikat melakukan eksperimen terhadap 114 pelajar, dimana mereka semuanya diminta untuk mengerjakan soal matematika. Dari 114 orang itu dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu kelompok diminta untuk menghirup aroma kopi sebelum mengerjakan soal matematika tadi, sedangkan kelompok yang lain tidak. Nah, hasil yang ditemukan bahwa kelompok yang menghirup kopi mendapatkan performa yang lebih tinggi dalam menyelesaikan soal tersebut. Para peneliti mengatakan bahwa hal ini diakibatkan oleh efek plasebo yang di hasilkan dari kopi tersebut. Menurut referensi yang saya baca, efek plasebo adalah efek yang ditimbulkan oleh seorang pasien dari sebuah obat kosong. Ya obat  kosong, maksudnya anggaplah terdapat suatu obat yang sebenarnya itu bukan obat, namun hanya terlihat seperti obat dari luarannya saja. Namun karena obat kosong ini diberikan ke pasien, ternyata sang pasien memperlihatkan adanya efek dari pemberian obat tersebut, padahal yang diberikan hanyalah obat palsu atau kosong. Nah dalam penelitian yang dibahas diatas, obat kosong tersebut adalah aroma kopi. Kopi dianggap sebagai obat kosong karena sebenarnya material kopi tidak memberikan apa-apa secara spesifik dan teoritis. Trus kenapa performa dan kinerjanya bisa lebih bagus bila menghirup aroma kopi ? Sesungguhnya yang membuat performa kita bagus adalah sugesti kita sendiri, aroma kopi hanyalah stimulus. Bisa saja sugesti tersebut muncul karena stereotipe atau stigma di lingkungan kita selama ini bahwa kopi (entah diminum atau hanya sekedar hirup) mampu membangkitkan semangat. Karena sudah tertanam dalam pikiran kita yang berasal dari stigma tersebut, maka dengan mencium aroma kopi (atau minum kopi) memang benar mampu membangkitkan semangat yang berujung pada meningkatnya performa, padahal sebenarnya tanpa minum kopi pun, semangat kita bisa saja muncul. Atau bisa pula semangat bisa saja bangkit dengan upaya lain tanpa harus minum kopi (semisal mendengarkan musik). Kalian pernah kan liat orang, yang bawaannya minum kopi biar melek, tapi kalo pun memang benar-benar ingin tidur, ya tidur saja walaupun habis minum kopi. Hahaha... 

Beberapa fakta tentang kopi yang mungkin kamu belum ketahui ?

Secangkir kopi green tea

Ini nih yang kalian harus tahu, bahwa ada beberapa fakta tentang kopi yang selama ini tidak kita ketahui. Referensi yang saya peroleh berasal dari berbagai sumber.

Pertama, kopi dapat menurunkan resiko kematian. Konon kabarnya orang yang minum kopi secara rutin akan hidup lebih lama dibandingkan mereka yg tidak minum kopi secara rutin. Entah ini sudah fakta atau masih mitos yah, soalnya coba deh kalau kita rutin minum kopi, tapi kalau tetap rajin minum alkohol juga kan sama aja. Intinya apabila menurunkan resiko kematian, maka hindarilah kebiasaan buruk dan minumlah kopi sebagai salah satu hal pendukun tersebut.

Kedua, memperbaiki daya ingat. Sebuah studi tahun 2014 menemukan bahwa kopi dapat membantu melakukan semua hal tersebut. Peneliti dari Johns Hopkins University menemukan bahwa kafein meningkatkan kemampuan otak untuk menciptakan ingatan jangka panjang. Mengkonsumsi 200mg atau satu cangkir kopi setiap hari dapat meningkatkan kemampuan otak untuk merekam dan mengingat banyak hal. Kalau ini mungkin cukup masuk akal, sebab minum kopi memang kita akan bersemangat. Semangat yang timbul mampu menstimulus seluruh bagian tubuh kita termasuk otak. Jadi ceritanya habis minum kopi, otak terasa lebih segar dan tentunya akan meningkatkan daya ingat.
Ketiga, membakar lemak. Kita mungkin akan merasa lebih bersemangat setelah meminum secangkir kopi. Lebih dari itu, kopi tidak hanya membuat kita terjaga tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh. Studi pada tahun 2013 yang diterbitkan oleh Nutrition and Metabolism menemukan fakta bahwa mengkonsumsi kafein sebelum aktivitas fisik dapat membangkitkan energi tubuh lewat pembakaran lemak. Jadi ceritanya cukup minum kopi aja, dan berat tubuh anda akan menurun, is that all ? Who knows.

Keempat, meningkatkan daya tahan tubuh. Pernah ngga sih kita minum kopi dan merasa badan jadi bugar dan prima. Hal ini mungkin saja benar, sebab kafein kopi yang membuat kita melek adalah salah satu faktor pemicu mengapa badan kita terasa segar setelah  minum kopi. Apabila didukung oleh data penelitian terkait, maka hal ini dapat benar-benar menjadi sebuah fakta yang sah.

Kelima, kopi sebagai anti kanker. Awalnya kopi dianggap sebagai karsinogenik namun pernyataan tersebut dibantah oleh beberapa pihak institusi kesehatan. Faktanya, setelah meninjau lebih dari 1000 riset oleh sebuah organisasi kesehatan dunia, menemukan kesimpulan bahwa mengkonsumsi secangkir kopi setiap hari dapat mengurangi risiko kanker hati hingga 15 persen

 Itulah semua hal-hal menarik seputar secangkir kopi, jadi bagi saya sendiri, sebuah ide gagasan bisa muncul setelah minum kopi. Minum kopi paling enak di pagi hari dan siang hari. Kalau minumnya di malam hari takutnya gak bisa tidur guys. So, kalau kamu sendiri pecinta kopi apa bukan nih ?
Baca selengkapnya