Sinopsis Lengkap Film Interstellar (2014) (in my version)

Movie

Yup, film Interstellar (2014) is a must to watch. Apalagi kalau kamu punya background di bidang sains, film ini harus kamu tonton untuk mengasah otak kamu. 

Film yg dibintangi oleh Matthew Mc Coughney ini adalah film bertema luar angkasa dan dirilis tahun 2014. Film ini berdurasi cukup lama yakni 2 jam 49 menit. Wow, tergolong cukup lama ya untuk sebuah film sci-fi dibandingkan flm sci-fi lainnya. Dengan lamanya durasi tersebut, menurut saya tidak membosankan, dan semua adegan sangat worth it, dengan twist yang cukup membuat penasaran. Walaupun di rilis tahun 2014, namun sepertinya film ini bisa menjadi film sepanjang masa, karena popularitas film ini masih dirasakan hingga sekarang bagi penggemarnya.

Film yang disutradarai oleh Cristopher Nolan ini, sangat patut diacungi jempol. Bagi saya, film dengan durasi 2 jam 49 menit ini,  sangat menarik untuk dibahas karena tergolong film berat yang mampu membuat kita menguras tenaga untuk berpikir. Ya, berpikir keras, sebab bagi anda yang belum menonton film ini anda akan disuguhi berbagai adegan dialog dan aksi yang cukup menakjubkan berlatar belakang ilmu fisika. Konon kabarnya, saat film ini masih rilis di bioskop para penonton banyak yang ketiduran dan bosan sebab tidak mengerti dengan jalan cerita film ini. Mereka bilang, karena gak suka fisika dan sains maka mereka tidak ngerti dengan film ini. Serumit itukah jalan cerita di film ini? Tidak hanya fisika sih, namun ada unsur biologi, dan kimia juga dalam film ini, namun unsur ilmu fisika dalam film ini adalah dominan sebab dengan tema luar angkasa tentunya akan berhadapan dengan teori gravitasi, relativitas, fisika kuantum dan sebagainya. 

Wait, wait, wait, bukannya menakut-menakuti, namun suguhan ilmu tersebut digambarkan secara ringan sehingga membuat kita mudah memahami. Bahkan setelah menonton ini, mampu menyegarkan kembali pelajaran fisika ketika kita mengenyam bangku sekolah dulu. Mungkin telah banyak yang me-review film ini sebelumnya, namun saya akan mengkaji film ini dari sudut pandang saya. Karena saya sendiri baru menonton film ini di tahun 2018, sementara filmnya sendiri sudah rilis sejak 2015. Anyway, saya bukanlah movie reviewer dan movie freak, namun setelah menonton film ini saya memperoleh banyak pesan dan ilmu, sehingga membuat saya perlu untuk berbagi tentang pemikiran dan apa yang saya peroleh di film ini. 

Sinopsis cerita

Terlebih dahulu, bagi kalian yang belum menonton film ini, saya akan menceritakan sinopsis film secara garis besar. Walaupun saya menceritakan film ini kepada kalian yang belum nonton, hal ini belum bisa menjadi teaser atau spoiler bagi kalian sebab saat menonton akan ada banyak adegan, dialog, atau hal lain yang akan memunculkan pertanyaan dan membuat kalian mengerutkan dahi. So here is the story : 

Konon digambarkan dalam cerita ini, bumi sudah tidak dapat dihuni lagi, berbagai jenis tanaman telah punah termasuk gandum karena telah terjangkit wabah penyakit. Satu-satunya tanaman yang bertahan agar dapat dikonsumsi hanyalah tanaman jagung. Hal tersebut membuat tim NASA menjalankan misi besar  ke luar angkasa untuk mencari planet baru agar dapat dihuni oleh manusia. Mr Cooper (Matthew Mc Coughney) bersama timnya Amelia Brand (Anne Hathaway), Doyle, dan Romily dalam tim Endurance menjalankan misi tersebut dan dengan berat hati harus meninggalkan keluarga termasuk anaknya tercinta  Murph. Namun Mr Cooper berjanji pada Murph agar pasti suatu saat dia kembali dan mampu membantu manusia agar peradaban tetap bertahan. Dalam misi tersebut, mereka cukup mendatangi 3 planet baru yang terletak di galaksi lain melewati jalur lubang cacing (wormhole) dan mengecek apakah planet tersebut benar-benar layak huni atau tidak (apa itu wormhole? baca disini). Setelah mengecek apakah planet tersebut layak huni, maka diberlakukanlah rencana besar beru plan A dan plan B. Apa isi plan A dan plan B tersebut? 

Plan A : Prof Brand akan memecahkan sebuah teori tentang  gravitasi agar dapat menyelesaikan permasalahan pengangkutan manusia menuju planet baru. Maksudnya adalah masa iya manusia dengan jumlah massal, mau diangkut ke planet baru dengan pesawat ulang alik yang tentunya harus bergelut dengan permasalahan gravitasi (melayang-layang di atas pesawat). Tentunya akan dibuat stasiun bagi manusia senyaman mungkin dalam pengangkutan kesana.  Tentunya stasiun ini perlu diatur gravitasinya, untuk mengaturnya ini lah prof Brand sedang berupaya memecahkan masalahnya. Teori tersebut berisi bahwa dengan adanya gaya sentrifugal dengan kecepatan tertentu maka gravitasi dapat diatur. Apabila teori tesebut dapat dipecahkan, maka manusia dapat berbondong-bondong diangkut menuju planet baru dengan stasiun tersebut secara aman terkendali, tanpa bergelut dengan gravitsasi selama perjalanan. Dalam cerita ini, katanya stasiun tersebut sudah sementara dibangun.

Plan B : plan B ini baru dilakukan bila plan A tidak berhasil dipecahkan teorinya. Plan B berisi tentang bom populasi bahwa populasi manusia akan dikembang biakkan selama proses perjalanan menuju planet baru. Bom populasi dilakukan dengan membawa 5000 sel indung telur yang telah dibuahi menuju planet baru, dan dalam kurun waktu tertentu sel ini akan berkembang menjadi manusia ketika telah sampai di planet baru. Tentunya plan B ini tidak cukup menjanjikan yaa terhadap upaya menolong peradaban umat manusia. Makanya plan A tetap harus dijadikan prioritas utama dalam misi ini. 

Terdapat tiga planet yang harus mereka kunjungi, yakni planet yaitu planet Miller, planet Mann, dan planet Edmund (diberi nama tersebut dengan nama masing-masing astronot yang menjelajahinya). Setelah berdiskusi panjang, maka berikutlah urutan planet yang mereka kunjungi :

1.       Planet Miller terlebih dahulu dikunjungi dan disana mereka mengalami kesulitan sebab planet tersebut paling dekat dengan gargantua (titik gravitasi yang sangat besar yang terdapat di black hole), sehingga akan mengorbit sangat cepat, sehingga menyebabkan terjadinya dilatasi waktu yang cukup drastis di bumi. Akibatnya mereka harus berhadapan dengan gelombang Tsunami yang sangat besar. Mau tahu kenapa ada gelombang Tsunami di planet tersebut? baca disini

2.       Planet selanjutnya yang dikunjungi adalah di planet Mann. Saat disana mereka harus menghadapi konflik bahwa ternyata Dr. Mann berbohong dan memalsukan data yang  sebenarnya planet Mann tidak layak huni (udara banyak mengandung amonia dan suhu ekstrim yang dingin).

3.       Planet Edmund adalah planet yang layak huni dan letaknya paling jauh dari orbit gargantua. sehingga dengan memanfaatkan orbit gargantua, pesawat yang dikendali oleh Amelia seorang diri dapat tiba dengan selamat dan bersiap tidur panjang untuk menunggu plan A dijalankan untuk mengangkut peradaban manusia menuju planet tersebut.  

Sementara itu, di bumi prof Brand telah meninggal dan menyisakan permasalahan besar bahwa ternyata persamaan teori untuk menyelesaikan plan A tidak terpecahkan, dan selama ini ternyata prof Brand berbohong bahwa sebenarnya tidak ada plan A. Yang ada hanyalah plan B, untuk membentuk koloni umat manusia baru di planet sana dan tidak ada upaya untuk memindahkan peradaban umat manusia yg sekarang ada menuju planet baru. Namun plan A diadakan agar, plan B dapat berjalan sebab tidak ada yang mendukung plan B sehinggga perlu ada plan A yang memancing agar plan B dapat berjalan. Sehingga menurut pengamatan prof Brand sebenarnya Mr Cooper tidak dapat lagi kembali ke bumi bila misinya berhasil. Persamaan gravitasi tersebut tidak dapat diselesaikan sebab memerlukan data kuantum dari black hole (sebab  black hole sendiri adalah pusat gravitasi utama di alam semesta), sedangkan data kuantum dari black hole sendiri adalah hal mustahil untuk diperoleh (sebab tidak ada satupun manusia yang bisa menuju black hole).

Namun Mr. Cooper berhasil masuk ke dalam black hole dan membiarkan Amelia seorang diri menuju planet Edmund. Di dalam black hole apa yang terjadi ?. Disinilah sebenarnya adegan menarik dalam film ini, yang membuat para penonton mengerutkan dahi dengan tanda tanya besar. Ada apa di dalam black hole ? ternyata ketika berada di dalam black hole, Mr. Cooper masuk ke dalam sebuah tempat dengan dimensi berbeda yaitu dimensi lima dimana ruang dan waktu tidak saling terikat. Tempat tersebut dinamakan “tesseract”. Apa itu dimensi lima dan semacamnya? baca disini. Dalam ruang dimensi lima tersebut Mr. Cooper melihat kamar anaknya, Murph, ketika masih kecil dan dewasa (mungkin tidak masuk akal, namun kita akan jelaskan setelah ini). Namun Mr. Cooper sendiri tidak dapat berkomunikasi dengan anaknya, Mr. Cooper hanya dapat berkomunikasi kepada anaknya melalui sandi morse dan angka biner, dengan benda-benda yang ada di sekitar kamar (seperti layaknya hantu). Robot TARS yang ternyata masih berfungsi dan ada di dalam black hole, berhasil mengumpulkan data kuantum black hole namun tak dapat mentransfernya menuju orang di bumi. Mr. Cooper akhirnya mengirimkan data tersebut kepada anaknya, Murph, di dalam Tesseract tersebut melalui sandi morse dengan menggerakkan jarum jam tangan pemberiannya sebelum pergi waktu itu. Murph kemudian menangkap sandi tersebut mengubahnya menjadi data dan angka pasti sehingga persamaan teori gavitasi dan kuantum data black hole dapat terselesaikan.

source from : Wiki

Ending Story 

Bagaimana dengan ending-nya?  Kisah akhir cerita ini juga sangat menarik, mengharukan, dan menyentuh. Beberapa penonton mungkin ada yang mengerutkan dahi dan ada yang tidak. Ceritanya Mr. Cooper setelah keluar dari black hole, kemudian masuk ke dalam worm hole, akhirnya ditemukan oleh ranger berada di dekat saturnus tidak sadarkan diri. Ketika bangun dari koma, Mr. Cooper telah berada di dalam rumah sakit di dalam stasiun Cooper. Stasiun Cooper? Ya, Stasiun  Cooper yang dibangun oleh Murph Cooper, anak Mr. Cooper sendiri yang berhasil menyelesaikan persamaan gravitasi. Atas keberhasilannya tersebut, stasiun Cooper dibangun dan mampu mengangkut manusia menuju planet Edmund (planet baru yang layak huni),  tanpa harus bermasalah dengan gravitasi selama perjalanan (sebab persamaannya telah terpecahkan). Stasiun tersebut berbentuk lingkaran/bola dengan setiap sisi permukaan dalamnya yang dapat dihuni oleh kehidupan manusia (terdapat tanah, daratan, rumah, hunian, manusia, dll), dan tidak bakalan terjatuh ke bawah satu sama lain akibat gravitasi. Ketika  Mr. Cooper bertemu dengan Murph, apa yang terjadi ? 

Murph sudah begitu terlihat sangat tua ketika bertemu ayahnya, Mr. Cooper, yg terlihat tidak mengalami penuaan selama kepergiannya menjalankan misi. Terlihat aneh memang, ayah bertemu anaknya, namun anaknya sendiri sudah jauh lebih tua dibandingkan ayahnya. Ketika tiba di stasiun Cooper tersebut, umur Mr. Cooper telah mencapai 124 tahun (umur di bumi), sedangkan Murph berumur sekitar 100 tahun (lebih  muda dari ayahnya), namun ayahnya terlihat lebih muda dari Murph (mengapa seperti itu ? baca disini). Adegan tersebut sangat mengharukan, menyentuh, dan menyayat hati, sebab Mr. Cooper tidak lama lagi melihat anaknya meninggal. Amelia brand telah berada di planet Edmund dan siap tidur panjang untuk didatangi oleh peradaban manusia yang sedang dalam perjalanan menuju kesana. Kisah cerita ini berakhir dengan happy ending dengan misi utama memindahkan peradaban manusia ke planet baru dapat tercapai dengan kisah pertemuan ayah dan anak yang sangat mengharukan.  

Pesan dari film ini

Secara keseluruhan, film ini banyak twist-nya. Semua ditata begitu epik, rapi, dan sangat saintifik. Secara sang sutradara menggandeng profesor Fisika Kuantum "Stephen Hawking" demi membuat kisah cerita dalam  film ini. Action-nya ada, serta drama dan unsur kasih sayang dalam film ini juga ada. Film ini mampu membawa kita dalam suasana sedih dan haru. Contohnya saja adegan ketika Mr Cooper akan pergi menuju ruang angkasa untuk menjalankan misi. Bayangkan saja seorang bapak yang mencintai anaknya harus rela pergi menjelajah planet lain, tanpa tahu kapan pulang. Namun si bapak berjanji bahwa akan kembali suatu saat demi anaknya. Pas kembali setelah pergi selama 75 tahun, anaknya sendiri sudah lebih tua daripada dirinya. Sungguh mencengangkan dan juga mengharukan. Belum lagi adegan di atas pesawat ulang alik, sang bapak melihat perkembangan anaknya yang mulai tumbuh besar di muka bumi melalui rekaman video kiriman Prof Brand. Video demi video ditonton dan anaknya secara perlahan sudah mulai besar dan menjadi gadis dewasa.
Film ini mampu mengajarkan kita bagaimana cara bertahan dalam keadaan yang sangat sulit ditengah keterbatasan. Film ini juga mengajarkan kita untuk komitmen kasih sayang terhadap orang yang kita cintai.
Masih banyak lagi pesan dari film ini yang akan saya sampaikan. Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca di artikel saya yang satu ini :

Empat alasan kenapa kamu harus nonton film Interstellar(2014) I (salah satunya adalah menguji kemampuan berpikir kamu)  

Delapan Adegan Unik yang Ada di Film Interstellar (2014) yang Membuat Kamu Mengerutkan Dahi

Bagikan

Jangan lewatkan

Sinopsis Lengkap Film Interstellar (2014) (in my version)

4/ 5

Oleh Izran Asnawi

Izran Asnawi 10.41 5 Komentar